Mantan Staf: Donald Trump adalah Mussolini Amerika Serikat

Selasa, 06 Oktober 2020 | 22:50 WIB
Mantan Staf: Donald Trump adalah Mussolini Amerika Serikat
Presiden AS Donald Trump berjalan dari Marine One setelah tiba di South Lawn Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat pada 1 Oktober 2020. [SAUL LOEB / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang mantan staf Donald Trump membandingkan Donald Trump dengan diktator fasis Benito Mussolini saat presiden berdiri di balkon Gedung Putih.

Menyadur Independent, Selasa (6/10/2020) Anthony Scaramucci, yang menjabat sebagai direktur komunikasi Gedung Putih pada tahun 2017, muncul di salah satu talkshow di CNN untuk membahas kepulangan Donald Trump dari Pusat Medis Walter Reed setelah menjalani perawatan Covid-19.

"Dan, saya tidak tahu, Mussolini Amerika, berdiri di balkon ... kami tidak pernah memiliki presiden yang berdiri di balkon itu dan melakukan apa yang baru saja dia lakukan." ujar Scarmucci.

Donald Trump kembali ke Washington DC pada Senin malam dan bersikeras bahwa dia merasa sehat dan bersemangat, setelah selama akhir pekan dirawat karena positif Covid-19.

Baca Juga: Desainer Bikin Konsep Baru Harley-Davidson Listrik bagi Generasi Muda

Dalam penampilan perdananya di Gedung Putih, Donald Trump berpose setelah keluar dari Marine One di South Lawn. Dia kemudian menuju balkon Truman, di mana dia melepas masker dan mengacungkan jempol ke media yang menunggu.

Setelah berhenti beberapa saat, presiden kemudian berbalik dan memasuki ruangan yang penuh dengan asistennya, tanpa mengenakan masker.

Scaramucci - seorang Italia-Amerika - termasuk orang-orang yang membandingkan Donald Trump dengan Mussolini, yang sering menggunakan balkon di atas Piazza Venezia, Roma saat berpidato kepada para pengikutnya.

Gedung Putih dan kampanye pemilihan Presiden AS dilanda kekacauan setelah Trump mengumumkan bahwa ia dan istrinya positif Covid-19 pada Kamis malam.

Baca Juga: Trump Keluar RS, Biden Langsung Beri Pernyataan Menohok

Dengan waktu kurang dari sebulan sebelum pemilihan, sejumlah ajudan utama Trump juga didiagnosis penyakit tersebut, yang sejauh ini telah menewaskan sekitar 210.000 orang Amerika.

Menurut Scaramucci, yang bekerja kurang dari sebulan di Gedung Putih, menganggap penanganan Trump terhadap pandemi Covid-19 dan infeksinya sendiri membahayakan rakyat AS.

Scaramucci juga mengklaim bahwa presiden menempatkan stafnya dalam bahaya dan menggunakan penyakitnya untuk mendapatkan keuntungan politik.

"Tentu saja, itu akan menjadi stiker bemper mereka, itu akan menjadi manipulasi mereka." jelas Scaramucci.

Scaramucci juga ikut mengecam politisi dan pejabat dari Partai Republik yang memaklumi perilaku Donald Trump.

"Hal yang paling membuat saya khawatir ... bagaimana dengan orang-orang yang membantunya ... seorang demagog hanya bisa berkuasa jika mereka memiliki kaki tangan yang bersedia," katanya.

"Apa artinya untuk orang-orang seperti Mitch McConnel ... Kevin McCarthy ... apa yang kalian lakukan? Kalian bersumpah untuk konstitusi Amerika Serikat dan untuk melindungi warga Amerika." tegas Scaramucci.

Benito Mussolini merupakan seorang jurnalis sekaligus politisi Italia yang dikenal diktator yang sukses menapaki karier menjadi Perdana Menteri dan bersekutu dengan pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler.

Sebelum terjun ke politik, Mussolini bekerja sebagai redaktur sebuah surat kabar. Di situlah ia menempa kemampuan propagandanya.

Kemudian, Mussolini bergabung dengan Partai Sosialis Italia (PSI). Namun, karena menentang kebijakan partai yang netral terhadap Perang Dunia I, dia pun dikeluarkan dari partai.

Mussolini lalu membentuk gerakan sendiri yang ia namakan gerakan fasisme dan berhasil menggalang pendukung sampai duduk di kursi Perdana Menteri pada tahun 1922. Julukannya kala itu adalah Il Duce (Sang Pemimpin).

Saat berkuasa, Mussolini memainkan politik kotor. Dengan polisi rahasianya, Mussolini menyingkirkan satu per satu lawan politiknya. Ia pun membentuk Italia menjadi negara totaliter dengan satu partai sebagai penguasa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI