Najwa Shihab Dilaporkan Gegara Kursi Kosong, Intelektual NU: Norak Banget

Selasa, 06 Oktober 2020 | 21:14 WIB
Najwa Shihab Dilaporkan Gegara Kursi Kosong, Intelektual NU: Norak Banget
Najwa Shihab [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU) Akhmad Sahal atau Gus Sahal mengkritik aksi relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melaporkan presenter Najwa Shihab ke polisi. Menurutnya, aksi tersebut terkesan norak.

Hal itu disampaikan oleh Gus Sahal melalui akun Twitter miliknya @sahal_as.

Dalam cuitannya, Gus Sahal mengunggah beberapa foto tangkapan layar pemberitaan mengenai relawan Jokowi yang melaporkan Najwa Shihab karena acara wawancara kursi kosong Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

"Norak banget sih Relawan Jokowi Bersatu yang ngelaporin Najwa ke polisi," kata Gus Sahal seperti dikutip Suara.com, Selasa (6/10/2020).

Baca Juga: Dipolisikan karena Kursi Kosong Terawan, Najwa Shihab Siap Diperiksa

Gus Sahal menyebut cara para pendukung Jokowi melakukan pembelaan terhadap Jokowi dengan melaporkan Najwa Shihab tidak bermutu.

Ia sangat menyayangkan aksi yang dilakukan oleh para pendukung Jokowi tersebut.

Meski demikian, Gus Sahal mengaku bersyukur laporan tersebut ditolak oleh kepolisian.

Polisi mengarahkan para relawan yang hendak mempolisikan Najwa untuk melaporkannya ke Dewan Pers, bukan kepolisian.

"Ini cara yang enggak mutu dalam belain Jokowi. Syukurlah ditolak polisi," tuturnya.

Baca Juga: Najwa Dilaporkan ke Polisi, Yunarto ke Jokowi: Relawannya Pangkopkamtib!

Gus Sahal komentari relawan Jokowi laporkan Najwa Shihab (Twitter/sahal_as)
Gus Sahal komentari relawan Jokowi laporkan Najwa Shihab (Twitter/sahal_as)

Untuk diketahui, kelompok Relawan Jokowi tersebut melaporkan Najwa Shihab yang dinilai telah merundung Menkes Terawan. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Devi Sombarto.

"Kejadian wawancara kursi kosong Najwa Shihab melukai hati kami sebagai pembela presiden, karena Menkes Terawan adalah representasi dari Presiden Joko Widodo dan saatnya kami relawan bersuara karena kami takutkan kejadian Najwa Shihab akan berulang," jelasnya.

Silvia juga mengaku bahwa apa yang dilakukan oleh pihaknya tersebut tidak diketahui oleh Menkes Terawan. Ia berdalih bahwa laporan itu dibuat atas dorongan mandiri selaku relawan Jokowi.

"Menteri ini adalah representasi dari Jokowi dan Presiden Jokowi adalah kami relawannya. Jadi apapun yang terjadi dengan presiden dan pembantunya ya kami harus bersuara," tutur Silvia.

Lebih lanjut lagi, dalam usaha pelaporannya pihak Silvia menyertakan sejumlah bukti berupa rekaman video.

"Video dari YouTube, otomatis, tapi ada beberapa hal yang mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan di dalam sana nanti," imbuhnya.

Laporan Relawan Jokowi Bersatu tersebut telah diterima leh pihak Polda Metro Jaya. Namun, Polda Metro Jaya menolak laporan Relawan Jokowi Bersatu tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI