Kendati demikian, Yusman Roy mengaku tidak lagi takut dengan segala macam ancaman tersebut. Dia memaklumi ada suara-suara negatif lantaran memang banyak yang belum mengetahui.
"Tidak. Saya dari dulu sudah diprotes dan didemo. Saya melihatnya ini saudara saya, jadi saya tidak mereaksinya berlebihan. Saya mereaksinya positif thinking saja. Maklum kamu memang belum mengetahui secara detail, saya sudah," ujarnya.
"Saya menyikapinya dengan bijak. Saya tak mungkin bertarung dengan dia wong itu saudara saya seiman kok," sambungnya.
Yusman Roy menuturkan lebih baik salat menggunakan bahasa Indonesia, lantaran dia menjadi mengerti apa yang hendak disampaikan kepada Sang Pencipta.
Menurutnya, salat memakai bahasa Arab tidak lebih baik apabila sekadar asal baca alias tidak memahami arti dan makna yang terkadung di dalamnya.
"Bahwa menyembah kepada Allah itu tidak bisa ditawar dan harus memiliki landasan hukum. Salah satunya adalah saya orang Indonesia, bukan Arab. Jadi saya ya menyembah Allah dengan bahasa saya sendiri," lugas Yusman.
Dalam tayangan videonya, Yusman Roy mengatakan bahwa saat ini pengikutnya sudah terbilang banyak.
Namun, tidak seluruhnya secara total salat dengan bahasa Indonesia. Terkadang hanya diselang-seling antara bahasa Arab dan Indonesia.
"Orang yang ikut di sini bisa dibilang ada seratus orang yang aktif. Dan ada juga yang tidak aktif. Artinya dia terkadang masih salat dengan bahasa Arab," jelasnya.
Baca Juga: Azan Subuh Mendadak Berhenti, Muazin Meninggal di Masjid Banjir Doa Netizen
Lihat video wawancara dengan Yusman Roy disini.