Suara.com - Partai Demokrat memilih keluar atau walk out dari rapat paripurna saat tengah membahas rancangan undang-undang (RUU) Cipta Kerja pada Senin (6/10/2020) malam.
Partai berlambang mercy itu pun kian geram saat melihat video pimpinan DPR sengaja mematikan mik yang digunakan anggota Irwan Fecho ketika masih berbicara.
Potongan video Ketua DPR RI Puan Maharani sedang dibisikan oleh Wakil Ketua DPR RI Aziz Syamsuddin lalu mematikan mik anggota Fraksi Partai Demokrat Irwan tengah beredar luas di media sosial.
Video itu juga disinggung oleh politikus Partai Demokrat lainnya.
Baca Juga: UU Cipta Kerja Sah, Amnesty: Potensi Lahirnya Krisis HAM Baru
Seperti yang disampaikan oleh Andi Arief melalui akun Twitternya @AndiArief__ pada Senin (5/10/2020).
Sembari mengunggah video, Andi menyinggung aksi Puan yang tidak memberikan Irwan kesempatan untuk menyelesaikan pendapatnya. Padahal menurut Andi, Puan pun pernah merasakan hal yang sama namun tidak sampai miknya kemudian dimatikan.
"Anggota Fraksi Demokrat sedang bicara, tiba-tiba mic dimatikan. Dulu kau menangis saja kami berikan tampungannya dalam wajan-wajan penghormatan. Puan Marahani," kata Andi.
Kemudian Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Imelda Sari juga turut mengunggah video serupa dalam akun Twitternya.
Ia menyinggung atas sikap Puan.
Baca Juga: Pengesahan Banjir Kecaman, Begini Cara Baca UU Cipta Kerja
"Gambar berbicara, saat Anggota @FPD_DPR Irwan Fecho bicara menyampaikan sikap anggota, mic dimatikan oleh Pimpinan DPR . This is democracy??!," ujar Imelda melalui @isari68 pada Senin (5/10/2020).
Demokrat Walk Out
Proses pengesahan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja di dalam rapat paripurna DPR RI, Senin kemarin sempat diwarnai ketegangan. Kali ini, perdebatan lebih riuh lantaran diselingi dengan teriakan para wakil rakyat.
Keriuhan itu bahkan membuat Fraksi Partai Demorkat walk out dari paripurna. Adapun keriuhan terjadi usai sembilan fraksi menyampaikan pandangan mereka terhadap RUU Cipta Kerja.
Adapun perdebatan terjadi saat Fraksi Partai Demokrat meminta kembali untuk menyampaikan pendapat mereka. Anggota Fraksi Partai Demokrat Benny K Harman dalam interupsinya meminta waktu satu menit. Tetapi hal itu tidak mendapat persetujuan.
Pantauan Suara.com di ruang rapat, Benny yang duduk di barisan depan bahkan sampai berdiri saat menyampaikan interupsi. Saat yang sama, anggota dari fraksi lainnnya melakukan protes dengan berteriak.
"Benny duduk, Benny duduk!" seru anggota di barisan belakang, Senin.
Sementara itu, dalam kondisi masih berdebat, Azis yang menolak memberikan waktu kepada Fraksi Partai Demokrat justru mempersilakan Menko Perekonomian Ailangga sebagai perwakilan pemerintah untuk menyampaikam pandangannya terhadap RUU Cipta Kerja.
Mendengar Azis memberikan waktu kepada Airlangga di tengah perdebatan, Benny K Harman kemudian menyatakan Fraksi Partai Demokrat walk out.
"Kalau demikian kami Fraksi Demokrat menyatakan walk out dan tidak bertanggung jawab," kata Benny. Suara Benny pun juga terpotong setengah karena mikrofon mendadak mati.
Situasi tegang dalam proses pengesahan RUU Cipta Kerja berawal dari Fraksi Partai Demokrat yang ingin menyampaikan pandangannya terhadap Omnibus Law tersebut di forum rapat paripurna.
Fraksi Partai Demokrat sendiri diketahui menolak RUU Cipta Kerja dibawa ke pembicaraan tingkat II untuk disahkan. Tidak cuma Fraksi Partai Demokrat, satu fraksi lain, yakni PKS juga menolak.