Cuplikan Video Sidang DPR Viral, Fiersa Besari: Rakyat Tidak Diwakili Dewan

Selasa, 06 Oktober 2020 | 08:13 WIB
Cuplikan Video Sidang DPR Viral, Fiersa Besari: Rakyat Tidak Diwakili Dewan
Sidang paripurna DPR RI. (YouTube/DPR RI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Disahkannya RUU Omibus Law oleh DPR menuai protes dari berbagai kalangan mulai dari buruh, mahasiswa, petani, nelayan, politisi hingga kalangan seniman.

DPR yang sedianya berencana menggelar rapat paripurna pada Kamis (8/10), tiba-tiba memajukannya menjadi Senin (5/10).

Tak pelak, RUU Omnibus Law yang selama ini dianggap bermasalah oleh banyak kalangan langsung disahkan malam itu juga.

Mayoritas fraksi-fraksi di DPR langsung sepakat mengesahkan RUU Omnibus Law dengan dalih akan meningkatkan kualitas ekonomi rakyat.

Baca Juga: Omnibus Law Cipta Kerja Disahkan, IHSG Diprediksi Menguat

Sementara dua fraksi di DPR yakni fraksi PKS dan Partai Demokrat memutuskan untuk menolak Omnibus Law karena rawan kepentingan yang merugikan rakyat.

Suasana sidang paripurna DPR RI. (YouTube/DPR RI)
Suasana sidang paripurna DPR RI. (YouTube/DPR RI)

Susasana sidang paripurna itu pun disiarkan secara Live Streaming melalui kanal YouTube resmi DPR RI dengan judul "LIVE STREAMING - Rapat Paripurna DPR RI Ke-7 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2020 - 2021".

Dari panjangnya durasi sidang yang mencapai 3 jam 34 menit itu, ada secuil potongan video yang viral di media sosial khususnya Twitter.

Penggalan video itu disebarkan oleh pengelola akun Twitter @assfess, Senin (05/10/2020).

"Nangis demi apapun, ko egois banget," tulis @assfess memberi keterangan unggahannya.

Baca Juga: Kecewa RUU Cipta Kerja Disahkan, Warganet Ramai-ramai Blokir Akun DPR RI

Dalam cuplikan itu, ketua sidang paripurna nampak mengambil keputusan rapat bahwa semua fraksi telah dianggap sepakat dengan materi.

Ketua sidang itu pun langsung mengetok palu sebanyak tiga kali dan seketika disambut dengan interupsi oleh peserta sidang yang diduga dari Fraksi Demokrat.

"Tolong pak ketua, beri kami kesempatan!" kata anggota dewan tersebut yang kemudian ditolak oleh ketua sidang.

Menurut ketua sidang, Fraksi Demokrat sebelumnya sudah diberi kesempatan namun tidak diambil sehingga hak bicaranya bisa disampaikan setelah pihak pemerintah bicara.

"Kami dulu, baru pemerintah!" protes Fraksi Demokrat lagi.

Adu mulut antara Ketua sidang dan Fraksi Demokrat tidak terhindarkan. Ketua sidang bahkan mengancam akan mengeluarkan Fraksi Demokrat dari ruangan rapat apabila terus melakukan protes.

"Pak Beni, nanti Anda bisa dikeluarkan dari ruang paripurna kalau Anda tidak mengikuti aturan mekanisme," jawab ketua sidang.

Hingga artikel ini dibuat, penggalan video sidang DPR viral tersebut telah dilihat hingga 2,3 juta kali oleh pengguna Twitter.

Kolom komentarnya pun langsung dibanjiri suara-suara rakyat dari berbagai kalangan.

"Anggota DPR kan kebanyakan juga pengusaha, jangan-jangan sebelum rapat ada adegan lobby kek drama-drama Korea, serem euy. Terus tersangka ini berkaitan dengan kasus 123, kasus ini ada tersangka 123, tersangka 123 nutupin kasus 456, mbulet," ungkap akun @Anita*** curiga.

"Astaghfirullah, innalilahi wa Inna ilaihi rooji'un... apa emang seperti itu? udah bener-bener bukan wilayah rakyat lagi?" timpal akun @Muluu***

Senada dengan suara rakyat, seniman Fiersa Besari melalui akun Twitternya juga mengungkapkan kegetirannya.

Fiersa meminta kepada seluruh pencinta sepak bola, pencinta K-Pop, akun anon, mas-mas dan mbak-mbak cringe, dan yang lainnya untuk bersatu melawan keputusan DPR.

"Kepentingan buruh adalah kepentingan kita juga. Malam ini adalah bukti bahwa rakyat tidak diwakili oleh dewan, melainkan oleh rakyat itu sendiri," tulis pelantun lagu Celengan Rindu tersebut.

Selengkapnya simak di sini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI