Suara.com - Pemerintah Filipina telah mengizinkan mal dan beberapa bisnis untuk dibuka kembali meski angka kematian akibat Covid-19 mencatatkan peningkatan.
Menyadur The Straits Times, hingga Senin (5/10/2020), kasus infeksi virus Corona di Filipina secara keseluruhan hampir menyentuh angka 325 ribu orang.
Sementara kematian akibat Covid-19 meningkat lebih dari 1.900 pada September. Itu merupakan peningkatan tertinggi bulanan sejak dimulainya pandemi.
Meski kondisi pandemi virus Corona di Filipina tak membaik, Satuan tugas melawan wabah virus telah menyetujui rekomendasi manajer ekonomi untuk membuka kembali lebih banyak industri dan transportasi umum.
Baca Juga: Nelayan Indonesia Diculik dan Dibunuh Kelompok Abu Sayyaf
Hal itu dikatakan juru bicara Presiden Rodrigo Duterte Harry Roque pada sebuah briefing pada Senin (5/10/2020).
Toko-toko penting di mal dan penukaran uang, sekarang diizinkan beroperasi dengan kapasitas penuh, kata Roque.
Selain itu, restoran sekarang dapat beroperasi sepanjang waktu, sementara mal dapat tetap buka hingga pukul 11 malam. Salon dan tukang cukur juga dapat beroperasi dengan kapasitas 75 persen.
Klasifikasi karantina saat ini diharapkan akan dipertahankan, dan hanya akan diubah sebagai pilihan terakhir jika kasus Covid-19 meningkat, kata Roque.
Krisis ekonomi menjadi salah satu faktor pemerintah Filipina menerapkan kebijakan membuka sektor-sektor bisnis kendati kasus infeksi virus Corona melonjak.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Tembus 280.000, Indonesia Bakal Susul Filipina?
Filipina mencari keseimbangan antara mengurangi wabah terburuk di Asia Tenggara dan menghidupkan kembali ekonomi yang jatuh ke dalam resesi pada kuartal kedua.
Kontraksi ekonomi, yang diproyeksikan sebesar 6,6 persen tahun ini, mungkin membalikkan pencapaian negara dalam pengurangan kemiskinan, menurut Sekretaris Perencanaan Sosial Ekonomi Karl Chua.
Dia mengatakan angka kemiskinan untuk sementara mungkin naik menjadi 17,5 persen meskipun tujuan pemerintah untuk menguranginya menjadi 14 persen pada tahun 2022 tetap dapat dicapai.
Data terbaru Bank Pembangunan Asia menunjukkan sekitar 16,6 persen dari populasi hidup di bawah garis kemiskinan pada tahun 2018.
Wakil Menteri Kesehatan Maria Rosario Vergeire mengatakan pelacakan kontak yang lebih baik akan menjadi faktor penting dalam memperlambat penyebaran virus Corona di Filipina.