Paus Fransiskus: Pandemi Covid-19 Membuka Tabir Kegagalan Kapitalisme Dunia

Senin, 05 Oktober 2020 | 14:19 WIB
Paus Fransiskus: Pandemi Covid-19 Membuka Tabir Kegagalan Kapitalisme Dunia
Paus Fransiskus. [AFP/Pool/Andrew Medichini].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Paus Fransiskus mengatakan pandemi virus corona covid-19 telah menyingkap tabir, bahwa sistem ekonomi kapitalisme tidak dapat menyelesaikan masalah global yang kekinian menyebabkan krisis ekonomi dan kesehatan.

Menyadur CNN, Senin (5/10/2020), pandangan itu diungkapkan Paus Fransiskus lewat ensiklik atau surat edaran untuk para uksup setebal 70 halaman.

Ensiklik berjudul Fratelli Tutti atau "Semua Bersaudara" itu disampaikan Paus Fransiskus lewat kotbah di Lapangan Santo Petrus di Vatikan Minggu (4/10/2020).

"Pasar dengan sendirinya tidak dapat menyelesaikan setiap masalah, betapa pun kami diminta untuk mempercayai dogma iman neoliberal ini," kata Paus Fransiskus dikutip dari CNN, Senin (5/10/2020).

Baca Juga: Manajemen Benarkan Istri Pemiliki Abuba Steak Meninggal Terinfeksi Covid-19

Dia menambahkan bahwa kapitalisme pasar bebas "mereproduksi dirinya sendiri" dengan menggunakan teori ajaib "spillover" atau "trickle" sebagai satu-satunya solusi untuk masalah masyarakat.

Menurut Paus, apa yang ditawarkan kapitalisme tidaklah mampu menyelesaikan ketidaksetaraan yang timbul di masyarakat.

Dalam ensiklik tersebut, Paus Fransiskus menegaskan kembali visi paus untuk masyarakat yang lebih komunal, yang mencakup penggunaan properti pribadi.

"Tradisi Kristen tidak pernah mengakui hak milik pribadi sebagai mutlak atau tidak dapat diganggu gugat dan telah menekankan tujuan sosial dari semua bentuk milik pribadi," tulis Paus dalam ensikliknya.

Ensiklik tersebut mencakup berbagai topik sosial termasuk imigrasi, hukuman mati, populisme, dan ketidakadilan ekonomi.

Baca Juga: Polisi Goyang Bareng Biduan saat Corona, DPR: Mana Mungkin Warga Bisa Patuh

Dia juga menyinggung rasisme, menyebutnya sebagai "virus yang bermutasi dengan cepat dan bukannya menghilang, malah bersembunyi dan bersembunyi dalam menunggu".

Paus juga mempertanyakan mengapa butuh waktu lama bagi Gereja Katolik untuk dengan tegas mengutuk perbudakan.

"Fratelli Tutti" adalah ensiklik ketiga Paus Fransiskus, dan dia menandatanganinya di makam Santo Fransiskus di Assisi.

Menyadur data Worldometers.info, kasus infeksi virus Corona telah menyentuh 35.406.029 orang. Hingga Senin (5/10/2020), total kematian telah menembus angka 1.041.881 jiwa.

Amerika Serikat, negara yang identik dengan sistem kapitalisme, menjadi negara dengan jumlah kasus infeksi virus Corona tertinggi.

Hingga kini, negara yang dipimpin Donald Trump tersebut telah mencatatkan lebih dari 7,6 juta kasus infeksi virus Corona di mana angka kematian mencapai 214.611 jiwa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI