Obat Penanganan Covid-19 Racikan Holding BUMN Farmasi Siap Dipakai

Siswanto Suara.Com
Senin, 05 Oktober 2020 | 11:07 WIB
Obat Penanganan Covid-19 Racikan Holding BUMN Farmasi Siap Dipakai
Ilustrasi petugas medis Covid-19. [Suara.com/Eko Faizin]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Obat penanganan COVID-19 hasil racikan holding Badan Usaha Milik Negara farmasi yakni PT. Kimia Farma Tbk. dan PT. Indofarma siap digunakan untuk dalam percepatan penanggulangan pandemi di Tanah Air.

Kimia Farma saat ini sudah mampu memproduksi obat untuk penanganan COVID-19, yaitu Favipiravir yang dapat dipergunakan untuk terapi COVID–19.

Sementara Indofarma siap memasarkan obat anti- Corona Remdesivir dengan nama dagang Desrem dan obat ini diproduksi Mylan Laboratories Limited, atas lisensi dari Gilead Sciences Inc, Foster City dan United States of America.

Selain Favipiravir, Kimia Farma, dan anak usahanya, Phapros,  telah berhasil memproduksi juga beberapa obat untuk penanganan COVID-19, antara lain Chloroquine, Hydroxychloroquine, Azithromycin, Favipiravir, Dexamethasone dan Methylprednisolon.

Baca Juga: Generasi Z Rentan Alami Kesepian Selama Pandemi, Apa Alasannya?

"Kimia Farma juga memproduksi beberapa multivitamin penambah daya tahan tubuh seperti vitamin C (tablet dan injeksi), Becefort, Fituno dan Geriavita sebagai tambahan produk untuk menjaga daya tahan tubuh," kata Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo dalam siaran pers, Senin (5/10/2020).

Verdi Budidarmo menambahkan untuk jenis obat Favipiravir yang dapat dipergunakan untuk terapi COVID-19, sudah dapat diproduksi sendiri oleh Kimia Farma, dan merupakan produk pertama di Indonesia yang dikembangkan sendiri oleh BUMN dan telah mendapatkan Nomor Izin Edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan serta akan didistribusikan ke seluruh layanan kesehatan sesuai dengan regulasi pemerintah.

Selain obat-obatan dan multivitamin, Kimia Farma melalui jaringan ritelnya juga mendistribusikan alat kesehatan seperti masker, hand sanitizer serta melakukan layanan pemeriksaan yaitu tes cepat atau rapid test yang hasil produksi Kimia Farma sendiri dan tes usap atau PCR Test di seluruh jaringan layanan kesehatan Kimia Farma yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sementara itu, anggota Holding BUMN Farmasi lainnya, Indofarma beserta seluruh grup usahanya (Perseroan) mendukung upaya Pemerintah dalam hal penekanan penyebaran COVID-19 di tanah air melalui berbagai jenis produk antara lain Oseltamivir 75 vgr Caps yang merupakan antiviral unggulan yang saat ini telah menjadi rujukan sebagai protokol pengobatan COVID-19 di berbagai rumah sakit.

Oseltamivir 75 gr Caps merupakan produk yang telah memiliki sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri senilai 40.06 persen ini, telah diproduksi sendiri oleh Indofarma dengan kapasitas produksi sebesar 4,9 juta Capsul per-bulan, sehingga diharapkan dapat mampu mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Wapres Sebut Vaksin Tidak Halal Tak Masalah, PA 212: Jangan Korbankan Umat!

Produk penanganan COVID-19 lainnya adalah Desrem Remdesivir Inj 100 mg, yang merupakan produk antiviral hasil produksi Mylan Laboratories Ltd, yang akan dipasarkan oleh Indofarma  dalam waktu dekat.

Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto mengatakan Produk yang akan kami pasarkan dalam waktu dekat adalah Desrem Remdesivir Inj 100 mg, yang telah mendapatkan persetujuan Emergency Use Authorization  di Indonesia dan telah disetujui oleh BPOM melalui penerbitan Nomor Izin Edar yang sudah diterbitkan pada tanggal 30 September 2020.

Arief mengatakan Desrem Remdesivir Inj 100mg akan mulai dipasarkan pekan depan, merupakan obat yang digunakan untuk penggunaan pada pasien rawat inap COVID-19 dalam kondisi sedang-berat. Kemudian untuk ketersediaan stock untuk bulan ini, sudah ada sebanyak kurang lebih 400.000 vial dengan harga yang tentunya terjangkau oleh masyarakat.

Arief Pramuhanto menambahkan selain obat-obatan Indofarma  juga telah memproduksi alat kesehatan seperti Medical Face Mask 3Play (Inamask), Hand Sanitizer (Clind), Rapid Test (Smart Diagnostic Covid19) hingga Mobile Diagnostic Real Time PCR, Produk Isolation Transport hingga Virus Transport Media (VTM).

Sedangkan Bio Farma sebagai induk Holding BUMN Farmasi, memiliki tugas untuk pengadaan vaksin COVID-19, yang merupakan hasil kolaborasi dengan Sinovac, dimana saat ini masih dalam tahap uji klinis di Bandung.

Sampai dengan akhir September 2020 yang lalu, terdapat 1.319 relawan sudah mendapatkan suntikan pertama, 656 relawan sudah mendapatkan suntikan kedua, dan 244 relawan dalam tahap pengambilan darah pasca suntikan kedua.

Hingga saat ini belum ada dilaporkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius akibat vaksin atau vaksinasi. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI