"Saya bisa mengatakan penanganan Covid-19 di Indonesia tidak buruk, bahkan cukup baik," terang Jokowi.
Klaim tersebut salah satunya didasarkan pada data kesembuhan pasien Covid-19 yang mencapai angka 74,9%.
Selain itu, jumlah kasus di Indonesia hingga saat ini yang menyentuh angka 295 ribu orang dinilai lebih baik dibandingkan dengan negara-negara dengan penduduk yang sama padatnya seperti Amerika, India, Brazil dan Rusia.
Negara-negara tersebut menduduki peringkat 4 besar jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19, sedangkan Indonesia berada di peringkat ke 23.
"Sebaiknya kalau membandingkan ya seperti itu, kalau Indonesia dibandingkan dengan negara-negara kecil yang penduduknya sedikit, tentu perbandingan seperti itu tidak bisa menggambarkan keadaan yang sebenarnya," urainya.
Di bidang ekonomi, Presiden tidak menolak fakta bahwa ekonomi Indonesia mengalami penurunan. Tetapi, ia berpegangan bahwa di tengah situasi seperti sekarang ini tidak ada negara yang ekonominya tidak menurun.
"Banyak negara lain yang harus memikul beban ekonomi jauh lebih parah," ucap Jokowi dengan menyertakan data pertumbuhan ekonomi dari beberapa negara.
Dalam data yang dipaparkannya, pertumbuhan ekonomi dunia kuartal 2 tahun 2020, Indonesia mengalami minus 5,3% sedangkan India, Spanyol dan Inggris mencapai minus 20 an persen.
Adapun data tersebut sebagaimana yang dirangkum dari Kementerian Keuangan RI.
Baca Juga: Keluarga Satrio Pencoret Musala 'Saya Kafir' Curhat ke MUI, Redam Isu
Oleh sebab itu, Jokowi meminta kepada masyarakat agar mengambil pelajaran dari pandemi Covid-19 yang sudah mendekap Indonesia selama tujuh bulan ini.