Sampaikan Data dan Fakta, Jokowi Klaim Penanganan Covid-19 Sudah Cukup Baik

Minggu, 04 Oktober 2020 | 13:16 WIB
Sampaikan Data dan Fakta, Jokowi Klaim Penanganan Covid-19 Sudah Cukup Baik
Jokowi memberi uraian tentang penanganan pandemi Covid-19. (YouTube/Presiden Joko Widodo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo menyampaikan pemaparannya terkait penanganan Covid-19 di Indonesia melalui kanal YouTube resminya, Sabtu (03/10/2020).

Dalam video berdurasi 7 menit 55 detik tersebut, diberi judul "PANDEMI: FAKTA DAN DATA, BUKAN KIRA-KIRA".

"Tujuh bulan sudah kita bersama-sama menghadapi pandemi ini, saya paham masih banyak tantangan, namun tidak sedikit yang telah kita kerjakan," kata Jokowi memulai keterangannya.

Jokowi menegaskan, dalam menghadapi situasi pandemi ini pemerintah mencari titik keseimbangan agar tidak jomplang ke salah satu sektor.

"Saya tagaskan kembali bahwa kesehatan masyarakat, kesehatan publik tetap nomor satu, tetap yang harus diutamakan, inilah prioritas. Tetapi memprioritaskan kesehatan bukan berarti mengorbankan ekonomi," tegasnya.

Jokowi memberi uraian tentang penanganan pandemi Covid-19. (YouTube/Presiden Joko Widodo)
Jokowi memberi uraian tentang penanganan pandemi Covid-19. (YouTube/Presiden Joko Widodo)

Sebab, lajut Jokowi, mengorbankan ekonomi sama saja dengan mengorbankan kehidupan puluhan juta orang.

Selain itu, pemerintah di bawah kendalinya menolak adanya lockdown karena bisa membuat keadaan semakin tidak seimbang.

"Tidak perlu sok-sokan, akan me-lockdown provinsi, me-lockdown kota, atau me-lockdown kabupaten, karena akan mengorbankan kehidupan masyarakat," sambungnya.

Terkait data penularan Covid-19 yang selama ini menjadi sorotan karena terus melonjak, Jokowi menampik tudingan miring terhadap pemerintahannya.

Baca Juga: Keluarga Satrio Pencoret Musala 'Saya Kafir' Curhat ke MUI, Redam Isu

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengklaim penanganan Covid-19 sudah cukup baik jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya, terutama di Asia Tenggara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI