Suara.com - Komisi I DPR menyoroti penggunaan mobil dinas TNI jenis Toyota Fortuner dengan nomor registrasi 3688-34 oleh warga sipil. Anggota Komisi I, Christina Ariyani menegaskan tindakan tersebut tidak dibenarkan lantaran bukan untuk peruntukannya.
"Tidak benar lah seperti ini, penggunaan plat nomor militer pada kendaraan milik masyarakat jelas ngawur," kata Christina dihubungi Suara.com, Minggu (4/10/2020).
Christina berujar, berdasarkan aturan, kendaraan dengan plat nomor militer harus mengikuti standar yang ditetapkan. Di mana penggunaannya juga hanya terbatas untuk kalangan militer guna keperluan dinas.
"Harus mengikuti standar yang ditetapkan, tidak bisa sembarangan," katanya.
Baca Juga: Siapa Sosok Ahon, Pengendara Mobil TNI Beli Nasi Padang yang Viral?
Lagi pula, kata dia, penggunaan mobil dinas militer oleh warga sipil justru dapat menjadi preseden buruk bagi TNI. Karena itu, ia meminta pihak terkait menertibkan penggunaan dinas yang bukan peruntukannya.
"Hal-hal seperti ini berpotensi menciderai martabat matra, kami mendorong untuk segera dilakukan upaya penertiban," kata Christina.
Sebelumnya, Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat atau Puspomad akan memanggil Kolonel CPM (Purn) Bagus Heru Sucahyo terkait viralnya warga sipil menggunakan mobil dinas TNI jenis Toyota Fortuner dengan nomor registrasi 3688-34.
"Yang bersangkutan akan hadir pada hari Senin 5 Oktober untuk dimintai keterangan, serta memperlihatkan kelengkapan surat kendaraan berupa BPKB dan STNK," kata Komandan Puspomad Letjen TNI Dodik Wijanarko dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu (3/10/2020).
Dia pun membenarkan nomor kendaraan tersebut merupakan nomor registrasi yang dimiliki Puspomad.
Baca Juga: 4 Fakta Ahon Beli Nasi Padang Pakai Mobil TNI, Ternyata Ini Masalahnya
"Namun, kendaraan tersebut bukan merupakan kendaraan organik Puspomad," ujar Dodik.
Dari hasil pemeriksaan pendahuluan, lanjut dia, nomor registrasi tersebut dipinjampakaikan Puspomad kepada Kolonel CPM (Purn) Bagus Heru Sucahyo. Puspomad meminjamkan nomor registrasi tersebut mulai 2017 hingga saat ini.
"Perlu diketahui, bagi para purnawirawan polisi militer masih diberikan izin pinjam pakai nomor registrasi untuk digunakan dalam batas waktu dan kapasitas tertentu. Tapi tidak boleh digunakan oleh orang lain yang tidak berhak," tuturnya.
Kini nomor registrasi kendaraan yang dipakai oleh warga sipil atas nama Suherman Winata alias Ahon telah diamankan oleh Puspomad. Puspomad juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap Suherman.
Dodik berjanji akan memproses kasus ini sesuai hukum yang berlaku jika didapati bukti adanya pelanggaran hukum.
Beredar di media sosial video yang merekam seorang warga sipil tampak mengendarai mobil dengan pelat nomor kendaraan dinas milik TNI AD.
Dalam rekaman berdurasi 2 menit itu memperlihatkan sebuah mobil bercat hijau dengan pelat nomor kendaraan dinas milik TNI AD terparkir di salah satu rumah makan. Internal TNI AD pun langsung melakukan penyelidikan.