Secara Bertahap, Prancis Larang Sirkus Gunakan Hewan Liar

Minggu, 04 Oktober 2020 | 10:04 WIB
Secara Bertahap, Prancis Larang Sirkus Gunakan Hewan Liar
Ilustrasi Sirkus. (Pixabay/Free-Photos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Prancis mengatakan akan secara bertahap melarang penggunaan hewan liar di sirkus keliling.

Menyadur BBC, Kamis (1/10/2020), keputusan ini sebagai upaya baru dalam menyediakan kesejahteraan bagi hewan.

Menteri Ekologi Prancis Barbara Pompili mengumumkan langkah ini menandai sikap negaranya terhadap hewan liar telah berubah.

"Ini adalah waktu untuk membuka era baru dalam hubungan kita dengan hewan (liar) ini," ujar Pompili, Selasa (29/9).

Baca Juga: Dikejar Kawanan Anjing, Nenek 65 Tahun Ditemukan Tewas

Dalam peraturan baru ini, beruang, harimau, singa, gajah, dan hewan liar lainnya tidak lagi diizinkan dipekerjakan di sirkus keliling.

Ilustrasi sirkus. (shutterstock)
Ilustrasi sirkus. (shutterstock)

Kendati demikian, pemerintah mengatakan peraturan ini tak berlaku bagi hewan di kebun binatang dan atraksi permanen lainnya.

Pompili juga menyebutkan Prancis melarang ternak mink untuk diambil bulunya, serta memelihara lumba-lumba dan orca di penangkaran taman laut.

"Sudah saatnya ketertarikan leluhur kira pada makhluk liar ini tak lagi berarti berakhir di penangkaran," katanya.

Sejauh ini belum ada tanggal pasti kapan langkah ini akan mulai diterapkan. Pompili menyebut, aturan akan diterapkan di tahun-tahun mendatang.

Baca Juga: Gara-gara Tato, Guru TK di Prancis Kehilangan Pekerjaan

Lebih lanjut disebutkan, Prancis tak akan membangun akurarium laut baru. Sementara, pemerintah tengah mempertimbangkan untuk membuat suaka bagi hewan yang saat ini nerada di penangkaran.

Menurut Pompili, pemerintah siap memberikan 8 juta euro atau sekitar Rp 139 miliar untuk membantu sirkus keliling dan taman laut beradaptasi dengan langkah-langkah baru.

"Kami meminta (sirkus) untuk menemukan kembali diri mereka sendiri. Transisi ini akan terjadi selama beberapa tahun karena itu akan memgubah kehidupan banyak orang," katanua.

Namun upaya Prancis ini disambut kemarahan oleh pelaku industri sirkus.

"Dia tidak ingin mendengarkan kami," kata William Kerwich, kepala serikat pelatih hewan sirkus.

"Siapa yang akan membayar daging untuk singa dan harimau, atau makanan untuk gajah," sambungnya.

Berbeda, aktivis hak hewan menyambut baik langkah baru pemerintah ini yang disebut sebagai kemenangan bersejarah.

"Botol sampanye telah dibuka tutupnya sekarang. Terima kasih untuk semua yang telah membantu mewujudkan ini," cuit Peta melalui Twitter.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI