Jokowi: Penanganan Covid-19 di Indonesia Tidak Buruk, Bahkan Cukup Baik

Minggu, 04 Oktober 2020 | 06:54 WIB
Jokowi: Penanganan Covid-19 di Indonesia Tidak Buruk, Bahkan Cukup Baik
Presiden Jokowi menyampaikan orasi kebangsaan sekaligus menyambut 9.068 mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam pembukaan Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB) UGM 2020, Senin (7/9).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai penanganan pandemi virus corona di Indonesia tidaklah buruk, bahkan cukup baik. Hal tersebut kata Jokowi setelah melihat fakta dan data.

"Berdasarkan fakta dan data dan bukan berdasarkan kira-kira, saya bisa mengatakan penanganan Covid-19 Indonesia tidak buruk, bahkan cukup baik," ujar Jokowi dalam YouTube Sekretariat Presiden pada Sabtu (3/10/2020).

Menurut Jokowi, berdasarkan jumlah kasus dan jumlah kematian, Indonesia jauh lebih baik dibanding negara-negara lain yang jumlah penduduknya lebih besar.

Ia menyebut, berdasarkan data terakhir per 2 Oktober misalnya, Indonesia berada pada posisi 23 di tingkat kasus positif Covid-19 dari semua negara-negara di dunia dengan jumlah sebanyak 295.499 kasus.

Baca Juga: Jokowi Sebut Strategi Pemerintah Sejak Awal adalah Cari Titik Keseimbangan

Di atas Indonesia, terdapat sejumlah negara yang juga berpenduduk besar dengan jumlah kasus yang terpaut jauh. Misalnya, Amerika Serikat di peringkat pertama dengan 7.495.136 kasus, disusul India dengan 6.397.896 kasus, Brazil dengan 4.849.229, dan Rusia dengan 1.194.643 kasus.

"Sebaiknya kalau membandingkan ya seperti itu. Kalau Indonesia dibandingkan dengan negara-negara kecil yang penduduknya sedikit tentu perbandingan seperti itu tidak bisa menggambarkan keadaan," ujar Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan dalam hal ekonomi, pencapaian Indonesia juga tidak jelek.

Ia pun menyadari bahwa perekonomian Indonesia menurun. Hal tersebut juga dirasakan negara lain karena dampak pandemi Covid-19.

"Ekonomi kita menurun, betul. Ini fakta. Tapi mana ada negara yang tidak menurun ekonominya (dalam situasi ini). Bahkan, ada banyak negara lain yang harus memikul beban ekonomi lebih parah," ucap dia.

Baca Juga: Jokowi Perintahkan Mendagri Tito Buka Keran Aduan, Soal Apa?

Seperti di kawasan Asia Tenggara, pertumbuhan ekonomi Indonesia per kuartal II 2020 mencatat pertumbuhan negatif 5,3 persen. Itu masih lebih terjaga dibanding negara-negara tetangga yang di antaranya Malaysia dengan minus 17,1 persen, Filipina dengan minus 16,5 persen, Singapura yang minus 13,2 persen, hingga Thailand dengan minus 12,12 persen.

Adapun di tingkat global, juga banyak negara yang mengalami pertumbuhan negatif dengan angka yang jauh lebih besar seperti India yang bertumbuh negatif 23,9 persen hingga Amerika Serikat dengan pertumbuhan negatif 9,5 persen.

Tak hanya itu, Jokowi mengingatkan seluruh pihak untuk tidak kehilangan harapan dan tetap menjaga optimisme bahwa Indonesia dapat segera melalui tantangan besar ini.

"Ini harus kita ambil hikmahnya agar kita juga tetap optimistis dan tidak kehilangan harapan. Sekali lagi saya tegaskan, kita harus optimistis," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI