Suara.com - Presiden NKRI Joko Widodo atau disingkat Jokowi mengatakan selama tujuh bulan terakhir, pemerintah bekerja keras menghadapi tantangan besar yakni pandemi COVID-19.
Pandemi COVID-19 yang melanda setidaknya 215 negara, kata Jokowi membuat pemerintah harus bertindak cepat dalam mengatur keseimbangan antara penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi.
"Strategi pemerintah sejak awal adalah mencari titik keseimbangan," ujar Jokowi dalam YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/10/2020).
Karena itu, Presiden Joko Widodo kembali menegaskan bahwa sejak awal aspek kesehatan masyarakat, merupakan prioritas utama pemerintah.
Baca Juga: Jokowi Perintahkan Mendagri Tito Buka Keran Aduan, Soal Apa?
"Kesehatan masyarakat, kesehatan publik, tetap nomor satu, tetap yang harus diutamakan. Inilah prioritas," tandasnya.
Tetapi kata Jokowi, memprioritaskan kesehatan bukan berarti mengorbankan ekonomi.
Karena kata Presiden NKRI Joko Widodo, jika pemerintah hanya mengorbankan ekonomi, sama saja seperti mengorbankan kehidupan puluhan juta orang.
"Jika kita mengorbankan ekonomi, itu sama saja dengan mengorbankan kehidupan puluhan juta orang. Ini bukan opsi yang bisa kita ambil. Sekali lagi, kita harus mencari keseimbangan yang pas," tuturnya.
Tak hanya itu, Jokowi menuturkan pemerintah selalu mencari keseimbangan dengan tidak mengambil kebijakan yang mengorbankan kehidupan masyarakat seperti melakukan lockdown seperti negara lain.
Baca Juga: Jokowi Ingin Menteri Lebih Baik Bekerja, Cari Program yang Tepat Sasaran
Dan Pemerintah serius menekan penyebaran COVID-19, demikian tutur Presiden NKRI Joko Widodo.
"Pemerintah selalu berupaya cari keseimbangan itu, tidak tidak perlu sok-sokan akan melockdown provinsi dan kota atau melockdown kabupaten karena akan mengorbankan kehidupan masyarakat. Tapi kita tetap serius mencegah penyebaran wabah supaya tidak meluas," tukas Jokowi.