Pemkab Mimika Siapkan Wisma Atlet Buat Tampung Pasien Covid-19

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 02 Oktober 2020 | 21:31 WIB
Pemkab Mimika Siapkan Wisma Atlet Buat Tampung Pasien Covid-19
Ilustrasi pandemi Covid-19 di dunia. [Suara.com/Eko Faizin]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, kini menyiapkan fasilitas rumah susun  Wisma Atlet di kawasan Kelurahan Timika Jaya SP2 untuk dijadikan klinik darurat penanganan pasien Covid-19.

Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob di Timika  mengatakan melonjaknya pasien dalam waktu lebih dari sebulan terakhir mengakibatkan tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit penuh sesak.

Terdapat tiga rumah sakit di Mimika yang kini merawat pasien, yaitu RSUD Mimika dengan kapasitas 63 tempat tidur ruang isolasi tekanan positif dan tekanan negatif, RSMM Timika dengan kapasitas sekitar 20 tempat tidur isolasi dan RS Tembagapura milik PT. Freeport Indonesia.

Selain di tiga rumah sakit itu, 70 pasien Covid-19 di Mimika dengan gejala ringan kini menjalani isolasi di Wisma Atlet kompleks fasilitas olahraga Mimika atau Mimika Sport Complex dan sebagian pasien menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Baca Juga: Gara-gara Pandemi, Pembangunan Smelter Freeport di Gresik Ditunda

Freeport Indonesia menyiapkan barak karyawan dengan kapasitas 1.000 tempat tidur untuk program isolasi karyawan terpapar Covid-19 di Tembagapura, sementara di wilayah dataran rendah Freeport menyiapkan fasilitas serupa di Mile 38, Distrik Kuala Kencana.

"Saat ini kondisi kita sudah sampai pada tahap jenuh, tempat tidur di rumah sakit penuh dengan pasien, tenaga medis kewalahan. Maka kami harus mengambil langkah cepat dengan membuat semacam klinik darurat untuk menangani pasien dengan gejala sedang yaitu pasien yang sudah stabil di rumah sakit kita pindahkan ke klinik darurat agar proses menuju mereka sembuh bisa lebih cepat," kata John.

John mengatakan awalnya pemerintah daerah merencanakan untuk memanfaatkan fasilitas Puskesmas Mapurujaya, Distrik Mimika Timur sebagai klinik darurat penanganan pasien Covid-19 dengan gejala sedang agar tidak terjadi penumpukan pasien di rumah sakit.

Namun, ternyata rencana itu tidak bisa diteruskan lantaran mendapat reaksi penolakan dari warga Distrik Mimika Timur.

"Gedung Puskesmas Mapurujaya sebetulnya cukup memenuhi syarat dengan kapasitas tempat tidur 15 orang," ujarnya.

Baca Juga: Erick Thohir Ingin Antam Kelola Tambang Emas Bekas Freeport

Atas dasar itu, Pemerintah Kabupaten Mimika memutuskan untuk merenovasi Rusun Wisma Atlet di Kelurahan Timika Jaya SP2 yang beberapa waktu lalu sempat digunakan untuk merawat pasien Covid-19.

"Ada banyak yang harus diperbaiki, karena kondisi gedung banyak yang bocor, fasilitas air bersih juga perlu diperbaiki. Nanti Dinas Pemukiman akan merenovasi fasilitas yang rusak. Kami beri waktu dua pekan untuk menyelesaikan pekerjaan renovasi itu sehingga setelah itu kita bisa langsung digunakan. Sementara tenaga kesehatan akan diatur oleh dinkes," ujar John.

Pemerintah Kabupaten Mimika semula juga memikirkan untuk dapat memindahkan sebagian pasien Covid-19 dengan gejala sedang ke tempat isolasi milik Freeport di Mile 38.

Namun, setelah berkoordinasi dengan manajemen Freeport rencana itu urung dilakukan mengingat pasien (karyawan) yang terpapar Covid-19 yang menjalani program isolasi di tempat itu juga sudah banyak.

"Bahkan mereka pasang tenda di luar gedung dan sedang membangun lagi fasilitas untuk menampung karyawan yang terpapar Covid-19. Di Tembagapura, tempat isolasinya memang sangat memadai, perusahaan menyiapkan beberapa barak dengan kapasitas 1.000 tempat tidur, tapi itu tidak mungkin dilakukan karena lokasinya sangat jauh dari Timika," kata John.

Dasilitas rusun Wisma Atlet Kelurahan Timika jaya SP2 yang disiapkan untuk menjadi klinik darurat penanganan pasien Covid-19 dengan gejala sedang memiliki kapasitas sekitar 42 tempat tidur (tiga lantai).

Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra mengatakan pihaknya harus merekrut sekitar 98 orang petugas untuk mengelola klinik darurat Wisma Atlet SP2 yang akan dijadikan tempat penampungan pasien isolasi Covid-19 dengan gejala ringan.

"Nanti akan ada penanggung jawab yaitu dokter spesialis penyakit dalam dibantu lima orang dokter umum, ada tenaga medis, penunjang medis yang bertugas selama 1x24 jam dengan lima shift kerja," kata Reynold. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI