Suara.com - Pernyataan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang ditujukan kepada kelompok yang menamakan diri Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia masih mengusik pikiran Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain.
Salah satu pernyataan Moeldoko yang diprotes Tengku yaitu berisi peringatan agar gagasan yang disampaikan KAMI -- koalisi yang dideklarasikan Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, dan kawan-kawan -- tidak berupaya mengganggu stabilitas politik. "Jangan coba-coba mengganggu stabilitas politik. Kalau bentuknya sudah mengganggu stabilitas politik, semua ada risikonya. Negara punya kalkulasi dalam menempatkan demokrasi dan stabilitas," kata Moeldoko dalam catatan wawancara refleksi Hari Kesaktian Pancasila, Kamis (1/10/2020).
Tengku melalui media sosial, Jumat (2/10/2020), mengingatkan Moeldoko bahwa dia bukan menteri koordinator politik, hukum, dan keamanan sehingga tidak perlu berkata seperti itu.
"Saya mau tanya saja: Pak Moeldoko, anda menjabat kepala staf kepresidenan atau menkopolhukam...? Kok ucapan anda terasa seperti seorang menkopolhukam saja... Terimakasih (Tengku Zulkarnain) warga negara Indonesia."
Kemarin, Tengku juga protes dengan mempertanyakan ucapan Moeldoko, "stabilitas yang diganggu apa dan bagaimana?"
Tengku mengingatkan isi Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945 bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan UU.
"Kalau berkumpul, mengeluarkan pendapat dan mengkritik itu dijamin UUD 1945 Pasal 28. Kalau Pasal 28 itu dianggap berpotensi mengganggu, ya cabut saja. Biar seperti Korea Utara sekalian. Berani cabut...?" kata Tengku.
Sebelumnya, Moeldoko menilai gerakan KAMI merupakan bentuk dari sekumpulan kepentingan.
"Mereka itu bentuknya hanya sekumpulan kepentingan, silakan saja, tidak ada yang melarang. Kalau gagasannya bagus, kita ambil. Tetapi kalau arahnya memaksakan kepentingan, akan ada perhitungannya," ujar Moeldoko.
Baca Juga: Wasiat KAMI Ke Rezim Jokowi, Din Syamsuddin: Jangan Lempar Ancaman!
Moeldoko mengatakan ihwal adanya sejumlah gagasan-gagasan yang disampaikan KAMI membuat suhu politik memanas, menurutnya dinamika politik selalu berkembang.