Perjuangan Anak Nelayan Daftar TNI, Kayuh Perahu Sejauh 17 Kilometer

Jum'at, 02 Oktober 2020 | 15:24 WIB
Perjuangan Anak Nelayan Daftar TNI, Kayuh Perahu Sejauh 17 Kilometer
Seorang anak nelayang menyeberangi laut demi mendaftar tentara. (Instagram/indopostofficial)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perjuangan seorang pemuda agar bisa menjadi prajurit tentara viral di sosial media. Ia rela mengayung perahu menyeberangi laut demi bisa mendaftar sebagai tentara di Kota Makassar.

Seperti dalam video yang dibagikan akun Instagram @indopostofficial, pemuda bernama Sulkifli itu baru tiba di sebuah dermaga berbekal perahu katinting dan satu buah ransel berwarna hitam.

Di salah satu bagian perahunya, pemuda itu menancapkan bendera merah putih.

Begitu sampai di tepi dermaga, ia ditanya oleh seseorang yang merekamnya.

Baca Juga: Viral Anak Nelayan Daftar TNI AL Pakai Perahu Katinting

"Kau yang daftar tamtama itu?" tanya seseorang.

"Iya Pak," jawab pemuda berpakaian hitam putih itu lugas.

Meski ia harus mengayuh sampan di bawah terik matahari, namun ia tetap berpakaian rapi mengenakan kemeja putih dan celana formal berwarna hitam.

"Dari Pulau Maros kah?" tanya seorang pria dari dermaga lagi.

"Iya Pak dari Maros," jawab dia.

Baca Juga: Rangkap Jabatan di Pemkot Makassar Dituding Untuk Kepentingan Pilkada

"Kenapa enggak pakai mobil?" pertanyaan itu membuat dia sesekali harus menghentikan ayuhan sampannya agar bisa menjawab.

"Jauh Pak, keliling," jelas Sulkifli.

Simak video perjuangan Sulkifli mengayuh perahu itu DI SINI.

Kepada Suarasulsel.id, Sulkifli mengaku lulus tes kesehatan. Selanjutnya akan kembali mengikuti tes psikologi Selasa 6 Oktober 2020.

Jika cuaca mendukung, Sulkifli tetap akan menggunakan perahu katinting ke Lantamal VI.

"Harus sampai di sana Pukul 06.30," kata Sulkifli, alumni SMAN 11 Pakkasalo, Kabupaten Maros, Jumat (2/10/2020).

Sulkifli, anak nelayan dari Kabupaten Maros memilih menggunakan perahu tradisional jenis katinting. Menuju Markas Komando Lantamal VI di Kota Makassar.

Sulkifli mengikuti seleksi calon prajurit TNI AL.

Kedatangan Sulkifli dengan perahu menarik perhatian panitia penerimaan calon prajurit Tamtama PK Pengawak Kapal Perang dan Marinir gelombang 2 tahun 2020.

Sulkifli memakai baju putih dan celana hitam. Menyandarkan perahunya di dermaga Lantamal VI.

Sejak pertama mendaftar, Sulkifli mengaku harus berangkat subuh dari rumahnya di pesisir Dusun Bonto Biraeng, Desa Bontomate'ne, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros.

Sulkifli berangkat dengan menyusuri laut. Mulai dari Maros sampai Kota Makassar. Dengan jarak sekitar 17 Kilometer.

Mengikuti setiap tahapan tes menjadi prajurit Tamtama PK TNI AL.

"Saya bercita-cita menjadi prajurit TNI AL. Karena ingin mengabdi kepada negara melalui laut," kata Sulkifli, saat wawancara dengan Kompas TV, kemarin.

Sulkifli berharap, dengan menjadi prajurit TNI AL, bisa membanggakan kedua orang tuanya. "Kebetulan di kampung saya belum ada yang menjadi prajurit TNI AL," katanya.

Sulkifli memilih jalur laut, karena dianggap lebih cepat sampai. Ketimbang harus menggunakan jalur darat.

Mengoperasikan perahu mesin katinting juga sudah menjadi kebiasaannya. "Selalu bantu orang tua cari ikan pakai perahu (katinting)," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI