Suara.com - Kegaduhan antara Komandan Komando Distri Militer 0504/Jakarta Selatan, Kolonel Ucu Yustiana dengan para purnawirawan di TMP Kalibata pada Rabu (30/9/2020) lalu masih menjadi sorotan sejumlah kalangan.
Politisi Partai Gerindra Fadli Zon pun ikut angkat bicara terkait dengan diturunkannya Dandim untuk menghadap para purnawirawan tersebut.
Menurutnya, keputusan tersebut dinilai salah kaprah. Sebab, menghadapi purnawirawan yang mau berziarah dan menghentikan orang pidato bukan merupakan urusan dari Dandim.
"Bukan urusan Dandim untuk mengurusi TMP 'menghadapi' purnawirawan yang mau berziarah dan menghentikan orang pidato atau bicara," ujar Fadli Lewat jejaring Twitter pribadinya, Jumat (2/9/2020).
"Salah kaprah," tegasnya.

Cuitan Fadli Zon sontak mengundang berbagai reaksi dari warganet. Hingga artikel ini dibuat, cuitan tersebut telah diretweets ratusan kali dan disukai oleh lebih dari 1.000 pengguna Twitter.
Menurut sejumlah warganet yang berkomentar, ziarah memang tak sepatutnya disalahkan. Akan tetapi, cara yang dilakukan oleh Para Purnawirawan dinilai kurang tepat. Sebab, warganet mendapatkan kabar bahwa mereka melakukan orasi.
"Mestinya ziarah itu ya kirim doa buat yang sudah wafat dan pulang, karena masih pandemi. Lah kok malah orasi Pak Dhe," kata @samc********.
Kendati demikian, beberapa warganet menuntut Fadli Zon untuk memperinci tanggapannya dan seharusnya seperti apa.
Baca Juga: Mengapa Gatot Dihadang Komandan Kodim, Bukan Polisi? Ini Kata Rocky Gerung
"Kalau kebablasan tolong lebih jelas argumentasimu, siapa yang lebih pantas, kenapa tidak boleh dilarang, dan bagaimana seharusnya?" timpal @hira**********.