Wasiat KAMI Ke Rezim Jokowi, Din Syamsuddin: Jangan Lempar Ancaman!

Jum'at, 02 Oktober 2020 | 14:47 WIB
Wasiat KAMI Ke Rezim Jokowi, Din Syamsuddin: Jangan Lempar Ancaman!
Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban, Muhammad Sirajuddin Syamsuddin atau Din Syamsuddin. (suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI menuliskan wasiat yang diperuntukan kepada Kepala Staf Presiden Moeldoko dan pihak-pihak di lingkaran Presiden Joko Widodo. Wasiat tersebut dirumuskan menyikapi pernyataan Moeldoko yang menganggap KAMI sebagai ancaman.

Sebelumnya Moeldoko memperingatkan kelompok gerakan KAMI agar jangan mengganggu stabilitas politik nasional.

"KAMI mengingatkan Bapak KSP Moeldoko dan jajaran kekuasaan untuk tidak perlu melempar ancaman kepada rakyat," kata Presidium KAMI, Din Syamsuddin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/10/2020).

Dalam kesempatan itu, Din juga mengingatkan bahwa sikap arogansi kekuasaan, represif dan otoriter sudah tidak lagi berlaku di era demokrasi. Ia menyebut KAMI malah semakin merasa mendapatkan tantangan usai mendengar pernyataan dari Moeldoko.

Baca Juga: Bertemu Sultan, Moeldoko Apresiasi Kebijakan Micro Lockdown DIY

"KAMI bukan kumpulan orang-orang pengecut, karena para insan yang bergabung dalam KAMI adalah mereka yang menyerahkan segala urusan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, dan hanya takut kepadaNya," ujar Din.

Tiga poin dari wasiat yang ditulis KAMI untuk Moeldoko, yakni:

1. Apakah KAMI yang memecahbelah rakyat ataukah kelompok-kelompok penolak KAMI, yang patut diduga direkayasa bahkah didanai pihak tertentu yang justeru memecahbelah rakyat?

2. Apakah kritik dan koreksi KAMI yang menciptakan instabilitas ataukah kebijakan Pemerintah yang tidak bijak, anti kritik, dan tidak mau mendengar aspriasi rakyat yang justeru berandil dalam menciptakan instabilitas itu?

3. Apakah KAMI yang keluar dari batas (karena memaklumkan penyelamatan bangsa dan negara) ataukah Pemerintah yang melampaui batas dengan menumpuk hutang negara yang jadi beban generasi penerus. Kemudian membentuk bersama DPR undang-undang yang merugikan rakyat, dan mengabaikan rakyat berjuang mempertahankan diri dari wabah dengan harus membiyai sendiri tes kesehatan?

Baca Juga: Pesan KAMI ke Pihak Istana: Tidak Perlu Lempar Ancaman!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI