Pesan KAMI ke Pihak Istana: Tidak Perlu Lempar Ancaman!

Jum'at, 02 Oktober 2020 | 13:45 WIB
Pesan KAMI ke Pihak Istana: Tidak Perlu Lempar Ancaman!
Din Syamsuddin saat ditunjuk Presiden Jokowi sebagai utusan khusus presiden, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/10).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) menjawab balik pernyataan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang meminta kelompok itu tidak mengganggu stabilitas politik.

KAMI berpesan kepada Moeldoko untuk tidak perlu sampai melemparkan ancaman.

"KAMI mengingatkan Bapak KSP Moeldoko dan jajaran kekuasaan untuk tidak perlu melempar "ancaman" kepada rakyat," kata Presidium KAMI Din Syamsuddin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/10/2020).

Menurut Din, sikap arogansi kekuasaan sudah ketinggalan zaman kalau masih diterapkan di era demokrasi. Selain itu, Din menyebut kalau KAMI semakin mendapatkan tantangan dan ancaman, justru pihaknya malah bakal beristikamah dalam perjuangan.

"Bagi KAMI semakin mendapat tantangan dan ancaman akan menjadi pelecut untuk tetap beristikamah dalam perjuangan," ujarnya.

"KAMI bukan kumpulan orang-orang pengecut, karena para insan yang bergabung dalam KAMI adalah mereka yang menyerahkan segala urusan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, dan hanya takut kepadaNya," tambah Din.

Sebelumnya diberitakan, Gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dinilai Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko merupakan bentuk dari sekumpulan kepentingan.

Mengutip dari Antara, Moeldoko mengungkapkan ihwal adanya sejumlah gagasan-gagasan yang disampaikan KAMI membuat suhu politik memanas, menurutnya dinamika politik selalu berkembang.

"Mereka itu bentuknya hanya sekumpulan kepentingan, silakan saja, tidak ada yang melarang. Kalau gagasannya bagus, kita ambil. Tetapi kalau arahnya memaksakan kepentingan, akan ada perhitungannya," ujar Moeldoko dalam catatan wawancara refleksi Hari Kesaktian Pancasila yang diterima di Jakarta, Kamis (1/10/2020).

Baca Juga: Sebut KAMI Cuma Sekumpulan Kepentingan, Din Syamsuddin: Betul Pak Moeldoko

Dia menekankan sepanjang gagasan itu hanya bagian dari demokrasi, maka dipersilakan. Namun dia mengingatkan agar gagasan yang dikemukakan tidak berupaya mengganggu stabilitas politik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI