Suara.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengklaim Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Akmal Taher tidak keluar sepenuhnya dari tim Satgas Covid-19.
Wiku mengatakan Akmal masih kerap memberikan masukan kepada Satgas Covid-19 meski sudah mengundurkan diri sebagai Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19.
"Sampai dengan sekarang beliau tetap bergabung dengan satgas dengan menjalankan fungsi support dalam konteksnya untuk kebutuhan pakar," kata Wiku dalam konferensi pers dari Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/10/2020).
Menurut Wiku, Akmal telah banyak berjasa selama berada di dalam tim Satgas Covid-19.
Baca Juga: Adaptasi Menuju Kebiasaan Baru, Tetap Kreatif dan Cegah Penyebaran Covid-19
"Beliau ini menjadi anggota tim pakar dan mengkoordinir pakar di bidang medis, banyak sekali kontribusi beliau dengan para pakar di bidang medis untuk membuat guideline bahan surat edaran penanganan pasien covid," ucapnya.
Sementara itu, Akmal menyatakan mundur karena pemerintah kurang serius melakukan kewajiban 3T atau testing, tracing, dan treatment ke masyarakat.
"Kita kan harapannya testing tracing itu lebih banyak, bagusnya kan seperti itu yang harus kita kerjakan, usulan dari pakar seperti itu, memang ada tanda-tanda mau kesana, cuma tidak seperti yang kita harapkan gitulah, saya kira mesti lebih bagus kita kerjakan dari luar," kata Akmal saat dihubungi Suara.com, Jumat (25/9/2020).
Dia pun selalu menyarankan pemerintah agar memanfaatkan momen pandemi corona covid-19 ini memperkuat fasilitas kesehatan di tingkat terkecil seperti puskesmas agar tidak gagap ketika berhadapan dengan wabah terjadi lagi di kemudian hari.
Oleh sebab itu, Mantan Direktur Utama Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta dan Ketua Ikatan Ahli Urologi Indonesia ini memutuskan mundur dan akan kembali mengajar di FK UI. Sebelum menjadi Satgas Covid-19, Akmal tercatat pernah membantu pemerintah sebagai anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Baca Juga: Satgas Pastikan RI Bisa Pakai Rapid Test Antigen Sesuai Rekomendasi WHO