Suara.com - Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menceritakan kronologi kegiatan ziarah yang dilakukan Purnawirawan Pengawal Kedaulatan Negara (PPKN) di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, pada Rabu (30/9/2020).
Meski tidak mengantongi izin, ratusan peziarah tetap memaksa melakukan tabur bunga dan malah melakukan deklarasi dukungan untuk Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Dudung menjelaskan bahwa Purnawirawan PPKN sempat mengajukan izin kepada Kementerian Sosial (Kemensos) untuk dapat menggelar kegiatan tabur bunga di TMP Kalibata. Akan tetapi mereka tidak mendapatkan izin dengan alasan masih ada pandemi virus Corona (Covid-19).
Mendengar informasi tersebut, aparat keamanan yang tergabung dalam Penegakan Disiplin Mematuhi Protokol Kesehatan (PDMPK) pun bersiaga di lokasi TMP Kalibata untuk mengantisipasi kedatangan para purnawirawan itu.
Baca Juga: Istana Tak Khawatir Gatot Cs Bentuk KAMI: Silakan Aja, Gak Ada yang Larang
Meskipun tidak mengantongi izin, sekitar 150 purnawirawan PPKN pun mendatangi TMP Kalibata sekitar pukul 15.00 WIB.
"Kemudian dari aparat keamanan mengimbau agar protokol kesehatan tetap harus dipegang teguh," kata Dudung saat konferensi pers di Makodam Jaya, Jalan Mayjen Sutoyo, Cililitan, Jakarta Timur, Kamis (1/10/2020).
Namun imbauan yang dilayangkan aparat pun tidak diindahkan. Ratusan purnawirawan termasuk tokoh KAMI, Gatot Nurmantyo tetap memaksa untuk melakukan tabur bunga.
Padahal menurut Dudung pihaknya sudah 'luwes' untuk memberikan pengertian kepada para purnawirawan tersebut. Akan tetapi mereka tetap ngotot hingga akhirnya diizinkan dengan diatur ziarahnya setiap 30 orang dan bergantian.
Mereka pun lantas dipersilahkan untuk berziarah. Namun di luar dugaan, ternyata ada sebagian oknum yang memanfaatkan situasi karena melakukan deklarasi dukungan terhadap KAMI.
Baca Juga: Isu Kebangkitan PKI Muncul Lagi, Moeldoko: Lihat Kepentingannya
Aparat pun langsung memberikan imbauan kepada mereka untuk saling menjaga jarak. Apabila diantara ratusan purnawirawan itu mayoritas sudah berusia lanjut dan sangat rentan akan penyebaran Covid-19.
"Apalagi bapak ini, purnawirawan ini sudah lebih berusia di atas 60 tahun yang sangat rentan sekali menimbulkan klaster-klaster baru karena di Jakarta ini sudah cukup tinggi, sehingga diimbau oleh Kapolres untuk tidak menimbulkan kerumunan-kerumunan," ujarnya.
"Namun imbauan dari kapolres tidak diindahkan tetap melaksanakan kerumunan-kerumunan itu dan bahkan mendeklarasikan mendukung KAMI yang selama ini senantiasa selalu dideklarasikan di mana-mana," tambah Dudung.
Karena tidak mendengarkan imbauan dari Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budi Sartono, Dandim Jakarta Selatan Kolonel Inf Ucu Yustiana juga ikut turun memberikan pengertian kepada purnawirawan itu untuk tidak melakukan deklarasi yang menimbulkan kerumunan massa.
Lagi-lagi penjelasan itu tidak digubris bahkan kedua belah pihak sempat bersinggungan. Namun Dudung mengatakan kondisi itu dapat langsung terkendali.
Dalam kesempatan yang Dudung meminta kepada purnawirawan PPKN untuk bisa membantu mereka untuk turut melakukan protokol kesehatan karena kondisi penularan Covid-19 di Jakarta yang masih tinggi.
"Kami yang bertugas di sini sudah cukup lama terutama bagaimana mengendalikan wabah Covid-19 ini kami mohon kepada bapak-bapak yang tergabung dalam purnawirawan agar senantiasa kita sama-sama untuk menjaga mewabah virus corona ini apalagi rata-rata sudah berusia lanjut," pesan Dudung.