Moeldoko Bicara soal Tragedi 65: Yang Terpenting Adalah Kewaspadaan

Kamis, 01 Oktober 2020 | 17:00 WIB
Moeldoko Bicara soal Tragedi 65: Yang Terpenting Adalah Kewaspadaan
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko ketika menghadiri acara Aksi Nasional Pencehagan Korupsi (ANPK) di gedung KPK di Jakarta, Rabu (26/8/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan Hari Kesaktian Pancasila merupakan sebuah peristiwa sejarah yang harus terus diingatkan kepada generasi muda. Ia tak ingin generasi muda melupakan peristiwa sejarah Bangsa Indonesia.

"Kalau Kesaktian Pancasila, itu memang sebuah peristiwa sejarah yang harus selalu diingatkan kepada generasi muda. Kita jangan sampai melupakan peristiwa sejarah," ujar Moeldoko dalam Refleksi di Hari Kesaktian Pancasila, Rabu (1/10/2020).

Pernyataan Moeldoko menanggapi banyak isu menjelang peringatan Hari Kesaktian Pancasila termasuk isu kebangkitan kembali komunisme.

Mantan Panglima TNI meminta masyarakat Indonesia memaknai lebih luas Kesaktian Pancasila.

"Kesaktian Pancasila mari kita maknai secara lebih luas. Pancasila harus mewarnai seluruh segi kehidupan kita," ucap dia.

Moeldoko menuturkan sejarah bangsa Indonesia bukan hanya peristiwa pemberontakan PKI pada 30 September 1965. Pasalnya kata Moeldoko, pelajaran yang diambil pada peristiwa 65 yakni kewaspadan.

"Bukan sekadar bicara peristiwa 1965. Kalau dari peristiwa itu pelajaran yang dibangun adalah kewaspadaan. Apapun itu, sebagai sebuah peristiwa yang pernah terjadi kita harus selalu waspada. Jangan sampai nanti kita masuk pada situasi yang sama, tapi modelnya berbeda," tutur Moeldoko.

Lebih lanjut, Moelodo menuturkan peristiwa pemberontakan PKI pada 30 September 1965 harus menjadi momentum untuk mengingat bahwa bangsa Indonesia harus berpikir maju dan tidak melupakan masa lalu atau melupakan sejarah kelam bangsa Indonesia.

"Peristiwa-peristiwa itu harus menjadi ingatan. Kita harus berfikir maju, tetapi tetap tidak boleh melupakan masa lalu. Jangan sekali-sekali kita melupakan sejarah," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI