Jualan Hantu PKI Tak Laku, Tapi Masih Ada Waktu September 2021, 2022, 2023

Siswanto Suara.Com
Kamis, 01 Oktober 2020 | 16:24 WIB
Jualan Hantu PKI Tak Laku, Tapi Masih Ada Waktu September 2021, 2022, 2023
Menonton film G30S/PKI (Suara.com/Nikolaus Tolen)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Data survei yang dilakukan lembaga Saiful Mujani Research and Consulting terbaru menunjukkan hanya sekitar 14 persen dari total masyarakat Indonesia yang percaya PKI bakal bangkit lagi. Persentase ini setara dengan 37 juta warga dengan data populasi sekarang (269,6 juta jiwa versi BPS tahun 2020).

"Warga yang setuju bahwa sekarang sedang terjadi kebangkitan PKI tidak terlalu banyak dan tetap dari waktu ke waktu," kata Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas dalam webinar dan rilis survei SMRC mengenai "Penilaian Publik Terhadap Isu Kebangkitan PKI" di Jakarta (Suarajatim.id, Rabu, 30 September 2020).

Jika dibandingkan hasil survei yang dilakukan pada bulan September tiga tahun sebelumnya (2017), kenaikan persentase masyarakat yang percaya isu PKI bangkit sebenarnya tidak signifikan.

Menurut survei tahun 2017, orang yang percaya isu kebangkitan PKI hanya 12,6 persen. Sedangkan September 2020 hanya 14 persen.

Baca Juga: Mengunjungi Monumen Pancasila Sakti di Hari Kesaktian Pancasila

Analis politik dan ekonomi Rustam Ibrahim menilai, "tampaknya jualan hantu PKI tidak begitu laku."

Tetapi pemilu presiden 2024 masih berlangsung lama sehingga kemungkinan "jualan hantu PKI" masih dilakukan.

"Tapi masih ada waktu September 2021, 2022, 2023. Siapa tahu laku sampai menjelang pilpres 2024," kata Rustam yang dikutip Suara.com dari media sosialnya.

Dalam survei SMRC bulan September 2020, diawali dengan pertanyaan apakah masyarakat pernah mendengar isu kebangkitan PKI. Hasilnya dari total responden hanya 36 persen yang pernah mendengarnya. Sedangkan sisanya, 64 persen tidak mengetahui.

Kemudian dari responden yang mengetahui, ditanyakan lagi terkait kepercayaan masyarakat terhadap isu tersebut. Hasilnya, 38,7 persen percaya atau sebesar 14 persen dari total keseluruhan responden.

Baca Juga: Profil Sarwo Edhie Wibowo, Pembasmi PKI

"Di antara yang tahu 36 persen ini, kita juga tanya apakah setuju atau tidak setuju pendapat tersebut, dan kita menemukan yang setuju itu ada 38,7 persen dari 36 persen tadi atau jumlahnya 14 persen dari populasi. Jadi artinya total populasi Indonesia yang tahu atau mengatakan setuju bahwa saat ini sedang ada kebangkitan PKI di Indonesia itu ada 14 persen," katanya.

Sirojudin mengatakan dari 14 persen itu jika dikelompokkan sesuai demografi masyarakat, mayoritas adalah beragama Islam dan beretnis Minang.

"Awareness tentang isu kebangkitan PKI lebih tinggi pada kelompok beragama Islam dan beretnis Minang. Sementara tingkat kesetujuan terhadap isu tersebut lebih tinggi di kelompok beragama Islam dan beretnis Betawi dan Minang," ujarnya.

SMRC sudah sejak dari tahun 2016 melakukan survei terkait isu PKI bangkit. Dia menyebut tren kepercayaan masyarakat terkait isu kebangkitan PKI ini terus berubah. Namun, angkanya stabil hanya sekitar 10-16 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI