Jadi Pembeda di Tengah Marak Hoaks, Jurnalisme Cek Fakta Itu Maha Penting

Kamis, 01 Oktober 2020 | 15:51 WIB
Jadi Pembeda di Tengah Marak Hoaks, Jurnalisme Cek Fakta Itu Maha Penting
Ilustrasi hoaks, berita bohong (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seiring kemajuan teknologi informasi hingga pemberitaan yang tak jelas sumber dan kebenarannya, bertebaran di tengah masyarakat. Jurnalisme pengecekan fakta dibutuhkan dalam menjawab keresahan tersebut.

Setidaknya ada tiga hal mengapa jurnalisme pengecekan fakta dianggap penting menjadi pembeda dalam memberikan jawaban atas masifnya pemberitaan atau informasi-informasi yang memiliki potensi menyesatkan.

Hal itu diungkapkan Pemimpin Redaksi Majalah Tempo, Wahyu Dhyatmika dalam diskusi daring yang digelar AJI Indonesia bersama VOA dengan tema 'Mengupas Jurnalisme Pengecekan Fakta Dalam Menopang Indrustri Media', Kamis (1/10/2020).

Menurut Wahyu, pertama media harus bisa media harus bisa menjadi pembeda. Media harus punya uniqe selling point dari para kompetitornya.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Peserta BPJS Kesehatan Dapat BLT Sebesar Rp 4 Juta?

"Kompetitornya tidak cuma sesama media saja ya ada banjir informasi dan semua orang adalah sumber informasi media sosial, influencer, selebriti bahkan juga produsen hoax itu adalah kompetitor dan media itu harus punya sesuatu yang buat dirinya menonjol. Apakah itu investigative reporting, data journalism, fact cheking juga salah satunya," kata Wahyu.

Kemudian yang kedua, Wahyu mengatakan, jurnalisme pengecekan fakta ini harus ditampilkan diberbagai chanel dan disemua platform yang dimiliki.

Hal itu agar informasi yang benar bisa diketahui juga oleh orang banyak.

Adapun yang terakhir, Wahyu menilai perlu ada komunikasi dan keterikatan antara publisher atau wartawan dengan masyarakat. Dengan begitu bisa menjawab kerisauan masyarakat atau informasi sesat yang beredar.

"Media harus hadir disitu untuk memberikan pemahaman untik memberiman pemahaman dan meluruskan mana yang fakta mana yang bukan dengan begitu dia sangat-sangat relevan kepada kebutuhan terkini dari audience-nya," tutupnya.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Hotman Paris Minta Keluarga Cendana Berhati-hati?

Sementara itu dalam forum yang sama, Vina Mubtadi, International Broadcaster VOA, mengatakan, jurnalisme pengecekan fakta bukan lah trend yang baru. Menurutnya, hal itu sudah dilakukan wartawan sejak dahulu.

"Jadi sebenarnya cek fakta sudah dilakukan wartawan sejak zaman dulu namun seiring munculnya tantangan di era digital jurnalis sekarang harus lebih dibekali dengan tools-tools yangmemudahkan kita memverifikasi suatu konten. Jadi bukan trend baru tapi memang terkesan trend baru karena memang sekarang era digital," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI