Suara.com - Motif di balik aksi nekat Satrio Katon Nugroho (18), pemuda yang merusak dan merobek Alquran di Musala Darussalam Perumahan Elok, Kelurahan Kuta Jaya, Kecamatam Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang akhirnya terungkap.
Kapolresta Tangerang Kombes Ade Ary Syam Indradi, pengakuan terbaru pelaku bahwa dirinya merasa kesal karena tidak diizinkan keluar rumah oleh orang tuanya. Sehingga pelaku meluapkan emosinya dengan perbuatan aksi vandalisme.
“Dia mengaku kalau dia kesal, karena beberapa minggu terakhir tak diizinkan keluar rumah. Hingga akhirnya meluapkan emosinya tersebut,” ujar Ade seperti dikutip Suara.com dari Bantennews.co.id, Kamis (1/10/2020).
Ade juga memaparkan tersangka belajar dengan menonton tayangan di YouTube, membuat dia secara sadar melakukan tindakan itu dan meyakini bila perbuatannya itu benar.
Baca Juga: Pengakuan Terbaru Satrio, Coret Musala "Saya Kafir" Kesal Dikurung di Rumah
“Motif keterangan tentang menonton ini berupa belajar agama di YouTube masih kami telusuri, apakah dihapus atau tidak. Dan ini belum ada rekam jejaknya. Kita bersama tim cyber tengah menelusuri ini,” kata dia.
Atas perbuatannya itu, Satrio kini harus meringkuk di penjara. Dia dijerat Pasal 156 KUHP tentang Penodaan Agama.