Suara.com - Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean melaporkan temuan terbaru kasus foto kolase Wakil Presiden Maruf Amin yang disandingkan dengan bintang porno Shigeo Tokuda alias Kakek Sugiono kepada Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain atau Tengku Zul.
Ternyata, pengunggah kolase tersebut adalah seorang Ketua MUI kecamatan di Kota Tangjungbalai.
Hal itu disampaikan oleh Ferdinand melalui akun Twitter miliknya @ferdinandhaean3.
"Bahh kurang ajar sekali kau wak! Kau buat begitu sama Wapres? Ketua MUI? Gimana ini pak @ustadtengkuzul?" cuit Ferdinand seperti dikutip Suara.com, Kamis (1/10/2020).
Baca Juga: Ketua MUI Edit Foto Wapres Maruf-Kakek Sugiono Diduga Termakan Hoaks
Ferdinand melayangkan pertanyaan kepada Tengku Zul mengenai tindak lanjut sikap MUI atas temuan terbaru tersebut.
"Enggak niat temuin tuh ke Tanjungbalai?" tanya Ferdinand.
Tak hanya itu, Ferdinand juga bertanya kepada Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar. Ia menanyakan pendapat sang rektor.
"Pak @musniumar ada pendapat?" ujar Ferdinand.
Kolase Maruf Amin - 'Kakek Sugiono'
Baca Juga: Foto Ma'ruf Disandingkan dengan Bintang Porno, Wamenag: Tidak Punya Akhlak
Kasus unggahan akun Facebook tentang kolase Wakil Presiden Ma'ruf Amin disandingkan dengan bintang film dewasa, 'kakek Sugiono' masih terus bergulir.
Pemilik akun, diberitakan sebelumnya merupakan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Tanjungbalai. Namun setelah dilakukan penulusuran, sang pemilik akun diketahui juga sebagai Ketua MUI di tingkat kecamatan.
"Iya benar, yang bersangkutan adalah ketua MUI tingkat kecamatan di Kota Tanjungbalai," kata Sekretaris MUI Kota Tanjungbalai, Abdul Rahim saat dikonfirmasi SuaraSumut.id melalui sambungan telepon, Kamis (1/10/2020).
Abdul Rahim mengatakan, kasus unggahan foto Ma'ruf Amin di Facebook milik SM menjadi polemik dan mencuat ke publik.
Ia mengaku, Pihak GP Ansor dan NU telah memanggil dalam rangka Tabayyun. Dari pertemuan tersebut, SM mengakui perbuatannya dan menulis pernyataan permintaan maaf kepada GP Ansor dan NU se-Indonesia.
"Artinya sudah tabayyun waktu itu, nah ini gak tahu bisa mencuat. Tapi kami MUI Tanjungbalai sangat kecewa dengan apa yang dilakukan SM," ujarnya.
Pihak MUI Kota Tanjung Balai belum melakukan pemanggilan secara organisasi karena masih menunggu hasil keputusan.
Secara organisasi MUI Kota Tanjung Balai sangat menyesalkan peristiwa tersebut. Apalagi, kata Abdul, Wapres Ma'ruf Amin secara defacto masih sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).