Bocah 12 Tahun Meninggal saat Bermain PUBG, Hidung Mengeluarkan Darah

Kamis, 01 Oktober 2020 | 14:11 WIB
Bocah 12 Tahun Meninggal saat Bermain PUBG, Hidung Mengeluarkan Darah
PUBG Mobile Kolaborasi dengan QoryGore Sambut Era Baru Versi 1.0
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang boca laki-laki berusia 12 tahun asal Mesir, meninggal dunia diduga karena serangan jantung mendadak.

Saat ditemukan, tubuh bocah itu sudah membiru di mana hidungnya mengeluarkan darah, sebagaimana dilaporkan Gulf News, Kamis (1/10/2020).

Keluarga bocah itu mengatakan menemukan putra mereka tengah terbaring dengan ponsel di sampingnya. Aplikasi game Player Unknown's Battlegrounds (PUBG) masih berjalan.

Insiden itu terjadi pada Senin (28/9/2020). Jenazah bocah itu kemudian di bawa ke rumah sakit Internasional Al Salam.

Baca Juga: Studi AS: Kondisi Ini Membuat Pasien Covid-19 Sulit Diselamatkan

Pemeriksaan medis awal menunjukkan penyebab kematiannya adalah tekanan darah tinggi mendadak.

Ayahnya mengatakan kepada media lokal bahwa mayat anaknya ditemukan dalam keadaan hidung berdarah. Sementara warna tubuhnya menjadi biru.

"Kami menemukan anak saya terbaring di lantai dengan bekas darah dari hidung, wajah dan lehernya," kata sang ayah.

Jaksa Penuntut Umum membuka penyelidikan atas insiden tersebut dan memutuskan untuk menyimpan tubuhnya di kamar mayat untuk kebutuhan forensik.

Kejadian remaja meninggal saat bermain game sebelumnya juga terjadi di India. Bocah laki-laki berusia 16 tahun tewas setelah berhari-hari main game tanpa makan dan minum yang cukup.

Baca Juga: Kasus Rudapaksa Geng di India, Polisi Dituduh Kremasi Korban Tanpa Izin

Menyadur Gulf News, remaja asal negara bagian Andhra Pradesh ini mengembuskan napas terakhir pada 10 Agustus lalu setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit.

Sama seperti kejadian di Mesir, bocah laki-laki ini juga tewas saat memainkan game Player Unknown's Battlegrounds (PUBG).

Kondisinya kesehatannya terus memburuk. Puncaknya ia mengalami diare parah, yang membuat keluarganya membawa bocah ini ke rumah sakit swasta di kota Eluru.

Pihak rumah sakit kemudian memutuskan remaja ini harus dioperasi. Namun, ia akhirnya meninggal dunia saat menjalani perawatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI