Suara.com - Pasca debat capres Amerika Serikat, beredar kaus dengan foto Donald Trump dan bertuliskan "Will You Shut Up, Man" dijual secara online di situs Joe Biden Fudn.
Menyadur Fox News, kaus tersebut didesain dengan foto Donald Trump dan bertuliskan "Will You Shut Up, Man" - merujuk pada ucapan Biden selama dinterupsi beberapa kali oleh Presiden Trump.
Kaus tersebut saat ini dijual secara online di situs belanja Biden Victory Fund seharga 30 hingga 33 dolar (sekitar ( sekitar Rp 490.000).
Menurut situs tersebut, pendapatan dari setiap pembelian kaus akan dihitung sebagai donasi ke Biden Victory Fund.
Baca Juga: Debat Sengit Soal Politik, Penyiar Berita Hantam Rekannya Pakai Botol Bir
Menurut laporan surat kabar Hill, kaus tersebut bahkan sudah dijual sebelum debat antara Donald Trump dan Joe Biden selesai.
Debat calon presiden Amerika Serikat pada Selasa (29/9/2020) berlangsung kacau dan panas, Joe Biden dan Donald Trump saling interupsi.
Salah satu momen yang banyak menjadi perbincangan adalah ketika Joe Biden berbicara pada Trump : "Will you shut up, man?"
Komentar itu muncul saat Joe Biden mencoba menjawab pertanyaan dari moderator Chris Wallace tentang isu Mahkamah Agung.
Tetapi selama waktu yang diberikan kepada Biden, Trump berulang kali menyela, mendesak Biden untuk mengungkapkan apakah dia akan "mengemas pengadilan."
Baca Juga: Debat Capres AS: Biden Sebut Donald Trump Anjing Peliharaan Putin
"Maukah Anda diam, bung?" Biden menjawab. "Ini ... ini sangat tidak rahasia," dia menambahkan tentang perilaku Trump.
Biden kemudian menyebut Trump sebagai "presiden terburuk yang pernah dimiliki Amerika" selama seruan Trump lainnya dalam debat.
Perwakilan tim kampanye Joe Biden tidak segera bersedia mengonfirmasi kapan kemeja "Will You Shut Up, Man" mulai dijual, atau apakah Biden Victory Fund berencana untuk merancang pakaian tambahan yang menampilkan kutipan lain dari debat tersebut.
Toko online tersebut saat ini menampilkan berbagai item pakaian dan kemeja, salah satunya bertuliskan "Saya membayar lebih banyak pajak penghasilan daripada Donald Trump".