Suara.com - Seorang WNI berinisial LB yang menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina tewas dalam baku tembak dengan Angkatan Bersenjata di Kota Patuikul, Provinsi Sulu.
Pada Rabu pukul 08.00 waktu setempat jenazah sudah diterbangkan dari Sulu ke Zamboanga dengan pesawat militer Filipina dan dibawa ke rumah duka.
"Atas nama pemerintah, saya ingin menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban atas meninggalnya WNI tersebut," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dikutip dari Antara News,Kamis (1/10/2020).
LB merupakan salah satu dari lima WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf ketika mereka menangkap ikan di perairan Lahad Datu, Malaysia pada 16 Januari.
Baca Juga: Sejumlah Akun Facebook Pro Pemerintahan Dihapus, Rodrigo Duterte Berang
Menurut laporan Kepolisian Maritim Lahad Datu, pria yang diidentifikasi bernama Laa Baa (32) tersebut kemudian dibawa oleh enam orang bertopeng ke perairan Filipina.
WNI asal Buton, Sulawesi Tenggara tersebut disandera bersama empat rekannya yakni Arsyad bin Dahlan (42), Arizal Kastamiran (29), Riswanto bin Hayono (27), dan Edi bin Lawalopo (53).
"Kita akan terus melakukan koordinasi dengan otoritas Filipina mengenai nasib empat sandera lainnya," jelas Menlu Retno Marsudi.
Dalam hal ini, tambah Retno, Angkatan Bersenjata Filipina sudah memberikan komitmen untuk menemukan dan menyelamatkan WNI yang masih disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Filipina Tembus 300.000, Duterte Wajibkan Jaga Jarak