Suara.com - China mengecam pihak Taiwan ketika negara tersebut mengancam dua artisnya setelah ikut tampil di acara perayaan Hari Nasional pada Rabu (30/9/2020).
Menyadur Asia One, Kamis (1/10/2020) seorang juru bicara China mengecam otoritas Partai Progresif Demokratik di Taiwan karena mengancam dua bintangnya setelah tampil di perayaan Hari Nasional yang disiarkan di China Central Television pada Rabu malam.
Seorang aktris Taiwan bernama Ouyang Nana membawakan My Motherland sebuah lagu patriotik bersama dengan penyanyi dari Hong Kong dan Cina daratan, dan Angela Chang, seorang penyanyi dari Taiwan, akan menyanyikan lagu yang merayakan upaya orang-orang dalam perang melawan wabah Covid-19.
Dalam sebuah video, Ouyang mengatakan bahwa dia bersemangat untuk berpartisipasi dalam pertunjukan tersebut, dan Chang mengatakan dia ingin menyampaikan energi positif dengan menyanyikan lagu tentang wabah virus corona.
Baca Juga: Heboh Napi China Kabur dari Lapas Tangerang, Benarkah Ada Sipir Tertidur?
Namun, otoritas Taiwan mengklaim bahwa artis yang ikut dalam pertunjukkan tersebut berarti ikut mempromosikan formula politik "satu negara, dua sistem" untuk Taiwan.
Jika penyelidikan mengonfirmasi perilaku ini melanggar peraturan, para bintang bisa menghadapi hukuman, termasuk denda, kata mereka.
Ma Xiaoguang, juru bicara Kantor Urusan Dewan Negara Taiwan, mengatakan pada konferensi pers pada Rabu pagi bahwa otoritas DPP sering mengancam atau mengintimidasi penduduk Taiwan yang terlibat dalam kegiatan lintas Selat.
"Saya hanya bisa mengatakan jika Anda keluar untuk mengutuk seseorang, Anda selalu dapat mengajukan tuduhan palsu," tambahnya.
Ma mengatakan bahwa selama pertunjukkan tersebut, Hong Kong dan Makau, dan orang Tionghoa perantauan ikut bergabung.
Baca Juga: Fakta Baru Aksi Napi Asal China, Colong HP Tahanan saat Kabur dari Lapas
Seniman dari Taiwan ikut berpartisipasi dalam kegiatan film dan televisi di daratan dan tampil dengan penyanyi daratan di panggung yang sama. Mereka populer di kalangan penonton, menurut Ma.
"Sangat jelas siapa yang menjadi penghalang bagi penduduk Taiwan di daratan, mempolitisasi pertukaran lintas-Selat, membuat pernyataan jahat tentang mereka dan bahkan menggunakan cara yudisial untuk menghukum mereka," katanya.
Ma menambahkan sikap tersebut menunjukkan kekuatan separatis "kemerdekaan Taiwan" dan aktivitas mereka yang menyebabkan situasi saat ini menjadi rumit, parah dan bahkan tegang dan bergolak.
Juru bicara itu juga mengutuk "rencana amandemen konstitusi" DPP, yang mencakup mempromosikan partisipasi dalam organisasi dan kegiatan internasional atas nama Taiwan serta konten lain yang terkait dengan "kemerdekaan Taiwan".
Dia memperingatkan DPP untuk tidak meremehkan tekad pemerintah China untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas wilayah.
Ma meminta rekan senegaranya di Taiwan untuk mengambil tindakan nyata untuk menentang kemerdekaan Taiwan dan menjaga hubungan damai lintas-Selat.