Suara.com - Sebagian guru di 13 provinsi melaporkan belum mendapat bantuan kuota internet gratis yang dijanjikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim pada September 2020.
Hal itu dilaporkan oleh guru-guru di dalam Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) yang sudah menanti bantuan kuota karena selama ini terbebani biaya untuk pembelajaran jarak jauh akibat pandemi covid-19.
"Data ini berdasarkan laporan dari guru-guru P2G yang mengajar di sekolah-sekolah negeri dan swasta mulai SD-SMA/SMK. Mereka khawatir tidak dapat bantuan kuota internet sebagaimana janji Mas Mendikbud, padahal pengeluaran kuota guru dan orang tua siswa selama ini sangat besar," kata Koordinator P2G, Satriwan Salim, Rabu (30/9/2020).
Selain itu dia juga meminta Kemendikbud mengubah pembagian alokasi kuota itu secara proporsional sebab 5GB kuota umum dirasa tidak cukup untuk belajar mengajar online.
Baca Juga: Pelajar Perlu Bijak dalam Pemakaian 5 GB Kuota Internet Gratis Kemdikbud
"Sebaiknya untuk bulan kedua, alokasi kuota umum yang diperbanyak kapasitasnya. Sebab guru-guru sangat banyak yang menggunakan media seperti Youtube untuk mengajar," ucapnya.
Kemudian, kuota ini harusnya tidak ada masa berlaku agar bisa digunakan semaksimal mungkin sampai habis demi mengurangi potensi kerugian negara yang sudah menganggarkan Rp 7,2 triliun untuk bantuan kuota internet.
"Artinya walaupun dalam jangka waktu sebulan kuota masih tersisa, jangan langsung dihitung hangus untuk bulan berikutnya. Tapi masih bisa dimanfaatkan sampai 4 bulan masa program ini," imbuh Satriwan.
Adapun ke-13 provinsi yang melaporkan belum mendapatkan bantuan kuota internet antara lain:
- Kab. Kepulauan Simeuleu (Aceh) guru dari SMA Negeri, sebagian siswa dan guru sudah dapat, sebagian besar belum.
- Kota Medan, (Sumut) sebagian belum sebagian sudah.
- Kota Padang Panjang dan Kab. Tanah Datar, guru dan siswa SD Negeri, belum menerima.
- Kab. Berau, Kaltim, untuk guru dan siswa SMK belum dapat.
- Kab. Kutai Kertanegara, guru dan siswa SMK belum mendapatkan kuota.
- Kab. Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, sebagian besar guru dan siswa sudah. Sebagian kecil belum.
- Kab. Mimika, Papua, guru SMK sebagian besar sudah, sebagian kecil belum.
- Kab. Ende, NTT, guru SMK Negeri sebagian besar sudah, sebagian kecil belum.
- Kab. Bintan, Kepri. SDN LB guru dan siswa belum dapat.
- Kota Batam, SMP Negeri sebagian besar sudah, sebagian kecil belum.
- Kab. Bojonegoro, sebagian besar SMP sudah dapat, tapi masih ada yg belum dapat siswa dan guru.
- Kab. Pacitan, sebagian besar SMA sudah, sebagian belum.
- Jakarta, sekolah negeri umumnya sudah dapat, tapi sekolah swasta belum sepenuhnya. Kemudian bagi nomor gawai siswa dan guru yang pascabayar sepenuhnya belum.
- Kota Bekasi, Jawa Barat, guru-guru sekolah swasta sebagian besar belum
- Kab. Pandeglang, Banten, sebagian besar siswa dan guru sudah. Tapi masih ada di tiap sekolah yang belum dapat.
- Kab. Bogor, Jabar, guru SMA Negeri belum dapat, sedangkan sebagian besar siswa sudah.
- Kota Blitar, guru SMP Negeri sebagian besar belum, tapi sebagian sudah dapat.
- Kab. Bojonegoro, guru SMP Negeri sudah, tetapi sebagian siswa belum.
- Kab. Konawe Selatan, Sultra, guru-guru SD belum mendapatkan termasuk siswa.
- Kab. Belitung, SMP semua guru sudah, tapi siswa sebagian belum.
- Kab. Garut, sebagian besar guru dan siswa sudah.
Baca Juga: Subsidi Kuota Internet, Optimalkan Pembelajaran Jarak Jauh