RI-Cina Dagang Pakai Rupiah dan Yuan, Denny: Bakal Ada Teriakan Dasar Aseng

Siswanto Suara.Com
Kamis, 01 Oktober 2020 | 06:00 WIB
RI-Cina Dagang Pakai Rupiah dan Yuan, Denny: Bakal Ada Teriakan Dasar Aseng
Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping di sela KTT G20 yang digelar di Osaka, Jepang, Jumat (28/6/2019). (Istimewa/Biro Pers)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur People’s Bank of Cina Yi Gang dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyepakati pembentukan kerangka kerja sama untuk mendorong penggunaan mata uang lokal dalam penyelesaian transaksi perdagangan bilateral dan investasi langsung (Local Currency Settlement). 

Perkembangan tersebut menarik perhatian sejumlah kalangan. Pegiat media sosial Denny Siregar menilai hal itu bakal mengubah peta perdagangan global yang selama ini didominasi mata uang dolar.   

"Dominasi dollar AS bentar lagi ketemu lawannya, Yuan Cina. Cina sedang melebarkan sayapnya ke banyak negara lewat transaksi perdagangan pakai Yuan," kata Denny di media sosial yang dikutip Suara.com.

Langkah Cina menjalin kerjasama perdagangan dengan Indonesia dengan memperkuat penggunaan mata uang lokal, menurut prediksi Denny, bakal mendapatkan reaksi dari kalangan yang selama ini sering teriak anti aseng. 

Baca Juga: RI-Cina Sekarang Dagang Pakai Rupiah dan Yuan, Waduh Gimana Nasib Dolar Nih

"Dan, bentar lagi kita akan dengar teriakan-teriakan lemah, "dasar aseng! Kita dijajah Cina! Yah, lagu lama," kata Denny.

Kesepakatan pembentukan kerangka kerja sama Indonesia - Cina dituangkan melalui penandatangan Nota Kesepahaman pada Rabu (30/9/2020).

Hal tersebut akan memperluas kerangka kerja sama LCS yang telah ada antara BI dengan Bank of Thailand, Bank Negara Malaysia, dan Kementerian Keuangan Jepang.

Dijelaskan, PBC dan BI sepakat untuk mendorong penggunaan mata uang lokal dalam penyelesaian transaksi perdagangan dan investasi langsung.

Hal tersebut meliputi, antara lain, penggunaan kuotasi nilai tukar secara langsung dan perdagangan antarbank untuk mata uang yuan dan rupiah.

Baca Juga: Survei: Kerja Sama RI dan Cina Murni Bisnis, Nggak Ada Kaitan PKI

"Kerja sama ini akan diperkuat melalui sharing informasi dan diskusi secara berkala antara otoritas Cina dan Indonesia," katanya.

Menurut Departemen Komunikasi BI itu kolaborasi antara PBC dan BI penting dalam memperkuat kerja sama keuangan bilateral antara Cina dan Indonesia.

Otoritas kedua negara memandang hal tersebut akan berkontribusi positif dalam mendorong penggunaan mata uang lokal untuk penyelesaian perdagangan dan investasi langsung antara kedua negara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI