Suara.com - Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menilai Indonesia tidak pernah tahu kapan Pandemi Covid-19 bakal berakhir karena tidak memiliki rencana untuk menyudahinya sejak awal.
Tindakan terstruktur yang mestinya dilakukan pemerintah sedari awal justru malah tambal sulam kebijakan yang terlihat.
"Apalagi Indonesia tidak akan pernah tahu. Kenapa? Karena kita tidak punya rencana untuk mengakhiri," kata Pandu dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (30/9/2020).
Sedari awal Pandemi Virus Corona menerpa Indonesia, pemerintah tidak memiliki rencana aksi. Mulai dari pemetaan kegiatan yang mesti dilakukan, target testing Covid-19 hingga evaluasi secara berkala pun seolah tidak tampak.
Baca Juga: Tambah 1.059 Pasien Hari Ini, Jumlah Positif Corona DKI Capai 74.368 Kasus
"Maka kegiatannya tambal sulam, sehingga orang luar atau banyak orang tidak ada koordinasi tidak ada rencana tidak ada keseriusan untuk mengatasi pandemi," ujarnya.
Dia mengemukakan yang dilakukan pemerintah selama ini menjadi sebuah ironi. Sebab, menurutnya negara sebesar Indonesia seharusnya bisa melakukan penanganan dengan hasil minimal bisa meredam penularan virus.
Tapi pada kenyataannya, pemerintah masih ternilai gagal mengatasi penyebaran virus dan malah memaksakan penyelenggaran pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2020.
"Harusnya pemerintah kemudian bikin plan of action, bagaimana sebelum kegiatan itu akan berlangsung, kita harus bisa berhasil mengendalikan pandemi," ujarnya.
"Ternyata itu tidak menjadi referensi untuk mengatasi pandemi, sayang sekali. Mau bikin pilkada dilaksanakan Desember, itu Pak Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian semangat banget. Harus Desember. Harus tidak ada penundaan," pungkasnya.
Baca Juga: Pilkada Dilanjut, Epidemiolog UI: Jokowi Cabut Dulu Status Bencana Nasional