Menteri Bukan Bidangnya Urus Corona, Pandu Riono: Dia Pintar Marahi Orang

Rabu, 30 September 2020 | 19:43 WIB
Menteri Bukan Bidangnya Urus Corona, Pandu Riono: Dia Pintar Marahi Orang
Ahli Epidemiologi UI dr Pandu Riono. (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan, Indonesia krisis kepemimpinan dalam penanganan pandemi Covid-19. Pasalnya strategi penanganan Covid-19 seringkali berubah, bahkan ada menteri yang bukan bidangnya turut cawe-cawe dalam penanganan Covid-19.

Pandu tidak menyebut secara detail, siapa menteri yang dimaksudkannya. Namun ia memberi gambaran, menteri tersebut menganggap dirinya ahli manajemen.

"Terakhir ada menteri yang bukan bidangnya tetapi katanya paling pintar di bidang manajemen. Yang saya tahu sih dia pintar marah, atau pinter memarahi orang," kata Pandu dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (30/9/2020).

"Jadi orang Indonesia itu biasanya bisa dimarah-marahin itu. Mungkin sebagian kita memang baru bekerja kalau dimarahin," tambah Pandu.

Baca Juga: Studi AS: Kondisi Ini Membuat Pasien Covid-19 Sulit Diselamatkan

Pandu juga menyebut kalau pemerintah Indonesia tidak konsisten dalam hal menangani pandemi Covid-19. Sejak awal kemunculan virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Hubei, China itu, pemerintah kerap gonta-ganti strategi.

"Seakan-akan tidak ada koordinasi. Seakan-akan pandemi ini memang tidak dipimpin oleh siapa pun. Kalau kita lihat, strateginya berganti-ganti," ujarnya.

Sebagai orang yang mempelajari pandemi, Pandu berharap situasi sekarang ini tidak terjadi. Pada hari ini saja jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah 4.284 orang dan jumlah keseluruhannya mencapai 287.008 orang.

Padahal beberapa bulan lalu kasus di Indonesia masih sedikit, cenderung lebih kecil angkanya dibanding negara tetangga.

"Kita mengharapkan sampai hari ini harusnya tidak terjadi. yang terjadi di Indonesia sebenarnya kita udah seperti negara Thailand, di mana angka kasusnya sangat rendah atau negara Asia lainnya," ungkap Pandu.

Baca Juga: Mendagri Tito Akui Masih Ada Pelanggaran Pada Tahapan Pilkada 2020

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI