Suara.com -
Pemprov DKI Jakarta tengah gencar melakukan pengerukan sungai dan waduk melalui program gerebek lumpur.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Juaini Yusuf mengatakan nantinya lumpur hasil kerukan itu akan dibawa ke berbagai tempat penampungan lumpur, salah satunya di Ancol Timur.
Diketahui kawasan Ancol Timur sendiri sudah menjadi tempat penampungan lumpur sejak tahun 2009 melalui program JEDI. Lumpur yang ditampung itu disebut Gubernur Anies Baswedan menjadi tanah baru untuk program reklamasi Ancol.
"Nanti lumpurnya ini kita ada beberapa lokasi, dumping sheet untuk kita buang, ada yang di Ancol ada yang beberapa tempat lagi ya," ujar Juaini di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (30/9/2020).
Baca Juga: Anies Ajukan Raperda Covid-19, DPRD DKI Pertanyakan Insentif Bagi Nakes
Menurutnya, menjadikan lumpur untuk reklamasi ancol bukan tujuan utama programnya ini. Sasaran pengerjaan ini tetap pada pencegahan banjir karena ibu kota akan memasuki musim hujan sebentar lagi.
"Memang tujuannya untuk di mengurangi beban kali-kali saja. Untuk lokasi pembuangan kita liat yang biasa kita buang aja, salah satunya di Ancol," jelasnya.
Ia juga menyebut programnya ini berbeda dengan proyek JEDI yang digarap atas kerja sama dengan bank dunia. Juaini menyebut ini proyek baru yang dikerjakan mulai Maret hingga Desember 2020.
"Itu lain, beda lagi. Ini grebek lumpur kita canangkan oleh Sudin dan dinas SDA lima wilayah di DKI Jakarta," pungkasnya.
Pelaksanaan gerebek lumpur yang paling baru dilakukan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan dengan mengeruk kali penghubung. Ia mengerahkan tujuh alat berat dan 20 truk untuk mengangkut lumpur hasil kerukan.
Baca Juga: Dua Tantangan DKI Beberapa Bulan ke Depan: Pandemi Covid-19 dan Banjir