Suara.com - Ustadz Abdul Somad (UAS) optimis Indonesia bakal menjadi bangsa yang hebat 20 tahun mendatang terlebih karena peran generasi Islam penghafal Al-Qur'an.
Dalam penggalan video ceramahnya yang viral di media sosial, UAS menyebut hari ini bibit unggul penghafal Al-Qur'an sudah berada di track yang benar.
"Dulu orang berpikir, ngapain masuk Islamic School, ngapain masuk pesantren, tidak mau anaknya jadi kiai," kata UAS memulai inti ceramahnya.
UAS kemudian memberi kesaksian bahwa hari ini berbagai sektor negara sudah mulai diisi oleh penghafal Al-Qur'an.
Baca Juga: Canda UAS, Bercadar Bagus Biar Gadis Bening Kalau Ngopi Nggak Kelihatan
"Kemarin penerimaan TNI, masuk WA, 'Ustadz Abdul Somad, kalau ada santri yang hafal Al-Qur'an sekarang ada jalur khusus, dia bisa lulus dengan mudah, dengan cukup syarat badan sehat," sambung UAS.
Ia juga membeberkan kalau ada video viral jenderal angkatan laut menguji penerimaan anggota baru, ternyata penghafal Al-Qur'an ada skala prioritas.
Lebih dari itu, UAS menukil pernyataan Rektor UII Yogyakarta yang menyebut bahwa penghafal Al-Qur'an paling banyak berada di Fakultas Kedokteran.
"Artinya apa? 20 tahun akan datang polisi, tentara, pengacara, bupati, gubernur, wali kota penghafal Al-Qur'an. Kemudian negeri ini semakin aman dan damai," ujar UAS penuh semangat.
Penggalan video UAS berdurasi 1 menit 16 detik itu juga ditanggapi positif oleh Menkopolhukam Mahfud MD melalui akun Twitternya @mohmahfudmd.
Baca Juga: Bikin Terharu, Momen Syekh Ali Jaber Cium Kaki Hafiz Cilik Difabel
"Bismillah, info terbuka dari UAS. Tapi terkadang masih ada orang yang ingin mengadu domba antar tokoh Islam dengan isu Islamofobia," kata Mahfud, Rabu (30/09/2020).
Mahfud menambahkan, masuknya orang-orang Islam ke posisi penting karena kita punya negara "merdeka" NKRI yang membuka pintu berprestasi dan mengadu kualitas bagi anak-anak bangsa.
Alih-alih mendapat dukungan, unggahan Mahfud yang mengapresiasi ceramah UAS tersebut justru mendapat cibiran dari warganet.
"Jika pernyataan ini diendorse oleh bapak. Kesimpulannya negara Indonesia sudah jadi negara agama tertentu. Sedih ada privilege hanya untuk penghapal kitab suci tertentu. Apakah negara ini sudah hanya mengakui satu agama pak Mahfud?" tulis pemilik akun @siharpro***
"Saya saran, penghafal kitab suci yang lain juga harus mendapat kesempatan yang sama. I love Indonesia," tulis warganet lainnya @santunmem***
"Jadi bapak setuju apa yang dikatakan UAS? Kalau bapak setuju, selesai sudah negara dengan Bhineka Tunggal Ika nya. Pantesan kalau ada masalah minoritas Anda diam aja, tapi jika sebaliknya langsung sigap ambil tindakan," timpal akun @ratnasur***