3 Bulan Kelas Online, Guru dan Murid Ini Baru Sadar Ternyata Beda Sekolah

Rabu, 30 September 2020 | 16:27 WIB
3 Bulan Kelas Online, Guru dan Murid Ini Baru Sadar Ternyata Beda Sekolah
Tangkapan layar chat guru dan murid yang beda sekolah. (Facebook/harianto.andimatu)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang guru baru menyadari bahwa ada seorang murid yang 'nyasar' mengikuti kelasnya setelah berbulan-bulan belajar online.

Peristiwa-peristiwa tak terduga selama belajar online dari rumah seolah tak kunjung ada habisnya. Guru dan murid ini baru menyadari jika selama pembelajaran online ini mereka tidak mengenal satu sama lain.

Seorang tenaga pendidik bernama Harianto Andi Ma'tu membagikan pengalaman unik itu ke akun Facebook-nya.

Pada bulan Juli lalu, ia mendapat pesan dari seorang siswa yang mengumpulkan tugas IPA pertamanya.

Baca Juga: Bulan Depan, Nadiem Cabut Bantuan Internet Gratis Anggota ORI Alvin Lie

Ketika ia memeriksa identitas, Harianto tak menemukan masalah apapun kecuali alamat si murid yang tak diketahui dusunnya.

"Cek nama ok (terdaftar), cek alamat (bingung, dari dusun mana), mungkin salah tulis. Saya periksa dan jawabannya benar," jelas Pak Guru.

Meskipun saat itu si murid memanggilnya dengan sebutan 'Bu' namun ia tak mencium tanda-tanda kejanggalan karena memang masih fase awal pembelajaran dimulai.

Ia kemudian menjelaskan bahwa namanya adalah Harianto setelah si murid berkali-kali memanggilnya 'Bu'.

"16 Agustus 2020, ananda bertanya bahwa besok hari kemerdekaan (tanggal merah). Tepat pada hari Senin, aplikasi belajar pekan diberikan. Saya sampaikan aplikasi belajar akan dibagikan di esok harinya, hari Selasa. Tetap disapa Bu, saya sampaikan nama lengkap," kisah dia.

Baca Juga: Pakai Topi Mirip Pocong, Murid Ini Malah Kena Tegur Gurunya

Tangkapan layar chat guru dan murid yang beda sekolah. (Facebook/harianto.andimatu)
Tangkapan layar chat guru dan murid yang beda sekolah. (Facebook/harianto.andimatu)

Namun, Pak Guru Harianto mulai merasakan kejanggalan ketika si murid tak bertanya berihal aplikasi belajar yang ia sebutkan lewat nomor WhatsApp milik ayah si murid.

Ia mengira si murid sudah memiliki ponsel sendiri sehingga mengumpulkan tugas menggunakan nomor lain.

"Ada seorang anak dengan nama mirip mengirimkan tugas pekanan dari aplikasi. Saya mengira ananda telah memiliki ponsel sendiri," tulis Pak Guru.

Baru kemudian pada tanggal 24 Agustus, murid itu kembali bertanya mengenai tugasnya dan mengklarifikasi nama sang guru dengan sebutan 'Ibu'. Di situlah Pak Harianto menyadari ada yang salah dengan komunikasi mereka.

"Astaga.. baru sadar ananda sepertinya bukan siswa dari sekolah kami," cerita dia.

Ia kemudian kembali mmeriksa identitas sang murid dari awal pertama mereka berkomunikasi.

"Saya perhatikan pada catatan lembar tertulis nama dan nomor ponsel berbeda, bukan milik saya (benar bahwa ananda bukan siswa kami). Akhirnya saya sampaikan klarifikasi kepada ananda. Alhamdulillah dimengerti dan ananda tetap boleh belajar bersama saya," kisahnya.

Kontan para warganet yang menyimak cerita Pak Guru merasa terhibur dengan peristiwa unik tersebut.

"Kak lucu, sejak awal dipanggil ibu," komentar Hezty Whullandari.

"Hahahah lamanya nyasar," akun Fera mengomentari lamanya guru dan murid tersebut menyadari kejanggalan itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI