Suara.com - Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Mohamad Taufik tak sepakat rencana menjadikan Taman Pemakaman Umum (TPU) Rorotan menjadi khusus jenazah pasien Covid-19. Ia meragukan kualitas tanah dari TPU tersebut.
Taufik mengaku belum mengetahui kondisi tanah di TPU Rorotan. Namun karena belum diperiksa lebih jauh, ia menduga nantinya malah muncul masalah seperti tanah berair ketika digali dan sebagainya.
"Saya enggak tahu di Rorotan bentuk tanahnya kayak apa, jangan-jangan di setengah meter, berair. Ini yang repot," ujar Taufik di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (30/9/2020).
Ia lebih setuju dengan kebijakan memperluas TPU Pondok Ranggon yang memang sekarang sudah dijadikan pemakaman khusus Covid-19. Pasalnya lokasi itu sudah terbukti cocok dijadikan lahan makam.
Baca Juga: Fadli Zon Klaim Punya Bukti PKI Dalang Kudeta 30 September 1965
"Kalau Pondok Ranggon memungkinkan untuk perluasan, dilakukan perluasan," kata dia.
Selain itu, perlu dipertimbangkan masalah ziarah nantinya bagi keluarga almarhum dan faktor lainnya. Karen itu Pondok Ranggon yang memiliki kapasitas lebih banyak dinilainya lebih baik.
"Kan lebih banyak di Pondok Ranggon, orang keluarganya kan ikut. Someday keluarga mau ziarah, bisa," pungkasnya.
Memasuki masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid II, jumlah jenazah yang dimakamkan dengan protap pasien corona di Jakarta terus bertambah. Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI berencana menambah kapasitas pemakaman.
Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugroho mengatakan pihaknya berencana membuat satu lagi Taman Pemakaman Umum (TPU) khusus jenazah corona. Ia menyebut pihaknya tengah mematangkan rencana untuk menyulap TPU Rorotan, Jakarta Utara menjadi khusus memakamkan jenazah dengan protap Covid-19.
Baca Juga: Sebut Tak Sesuai Syariat, Warga Tolak Jenazah Covid-19 Dikubur Pakai Peti
Ia memperkirakan ada sekitar 20.000 meter persegi atau dua hektare lahan di TPU Rorotan yang akan menjadi tempat pemakaman khusus pasien corona.
Pengerjaan pematangan lahan makam ini sudah dimulai sejak 17 September dan ditargetkan rampung pada Desember 2020 mendatang. Diperkirakan tanah itu bisa menampung 6.000 petak makam
"Dengan luas lahan dua hektare ini diperkirakan bisa 6.000 petak makam. Rencana pematangan lahan di TPU Rorotan sampai dengan Desember 2020," ujar Hari saat dikonfirmasi, Senin (28/9/2020).