Suara.com - Seorang wanita di India yang mengalami insiden pemerkosaan oleh empat orang pria hingga mengalami patah tulang belakang dan lumpuh akhirnya meninggal dunia.
Menyadur The Sun, Rabu (30/9/2020) korban yang berusia 20 tahun tersebut dirudapaksa di dekat rumahnya di kota Hathras, selatan New Delhi pada 14 September.
Insiden berawal ketika korban sedang memotong rumput ketika, tiba-tiba empat pria menghampiri dan menyeretnya ke lapangan terdekat dan memerkosanya.
Pihak berwenang membantah sebuah laporan yang menyatakan bahwa lidah gadis itu dipotong - padahal sebenarnya dia menggigitnya saat para pelaku mencekiknya.
Baca Juga: Jepang, AS, Australia, dan India akan Duduk Bareng Bahas Cara Hadapi China
Wanita itu dirawat di ruang perawatan intensif dan menggunakan ventilator setelah menderita beberapa patah tulang.
Korban dipindahkan ke rumah sakit di Delhi sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir pada Selasa (29/9) karena luka-luka yang dideritanya.
"Adik saya ditemukan tidak sadarkan diri. Mereka telah memperkosanya. Awalnya polisi tidak membantu kami… mereka tidak mengambil tindakan cepat. Mereka baru bertindak setelah empat-lima hari." jelas kakak korban kepada NDTV.
"Dia ditinggalkan begitu saja. Dia berjuang bertahan hidup selama 14 hari." ungkap saudara kandung lainnya kepada BBC Hindi.
Pihak keluarga mengklaim polisi baru bertindak setelah kasus tersebut menjadi viral. Mereka menuduh pihak berwenang gagal memberikan perawatan medis yang memadai, namun klaim tersebut telah dibantah oleh para pejabat.
Baca Juga: Gunungan Sampah 25 Meter Runtuh, Gadis 12 Tahun Terkubur Hidup-hidup
"Kami diberitahu bahwa dia akan dibawa ke AIIMS (Institut Ilmu Kedokteran India, New Delhi) tetapi dia dibawa ke Safdarjung." jelas seorang kerabat.
"Kondisinya sangat buruk. Dia ditemukan di lapangan, tanpa pakaian. Awalnya kami malah bertanya-tanya apakah dia digigit ular. Tiga tulang di lehernya patah." sambungnya.
"Dia mengalami kesulitan bernapas ... Dia membutuhkan oksigen sejak awal." jelasnya.
Hakim Distrik Hathras mengatakan bahwa keempat tersangka sudah ditangkap oleh pihak berwenang dan akan segera dijautuhi hukuman.
"Di bawah SC/ST Act, keluarganya telah diberi bantuan keuangan sebesar 10 lakh rupee (Rp 209 juta), secara total." jelas Hakim Distrik Hathras.
Partai-partai oposisi di negara bagian mengutuk kasus tersebut.
"Pemerintah harus memberikan semua bantuan yang mungkin kepada keluarga korban dan memastikan hukuman yang cepat kepada para pelaku dengan menuntut mereka di pengadilan jalur cepat," Mayawati, mantan menteri utama Uttar Pradesh dan politisi Dalit
Polisi membantah klaim keluarga bahwa mereka tidak bertindak cukup cepat sambil bersikeras akan mempercepat proses penuntutan.
"Ini adalah insiden yang sangat disayangkan tetapi kami sudah proaktif dalam melakukan penangkapan dan membantu keluarga dengan cara apa pun yang memungkinkan," ujar Kepala Polisi Vikrant Vir kepada NDTV.
"Saya pribadi akan memastikan penyelidikan cepat dan para pelaku akan diadili di pengadilan jalur cepat." tegasnya.
Kasus pemerkosaan tersebut memicu protes di India, 300 kelompok meneriakkan slogan-slogan di dalam rumah sakit tempat wanita itu dirawat.
Menurut data pemerintah, krisis pemerkosaan di India membuat rata-rata seorang wanita diserang secara seksual setiap 15 menit pada tahun 2018.
Hampir 34.000 kasus perkosaan dilaporkan di negara itu setiap tahun meskipun undang-undang yang ketat diberlakukan dalam beberapa tahun terakhir.