Anak Cucu DI Pandjaitan dan Murad Aidit Angkat Suara tentang Sejarah 65

Rabu, 30 September 2020 | 15:01 WIB
Anak Cucu DI Pandjaitan dan Murad Aidit Angkat Suara tentang Sejarah 65
Tangkapan layar video YouTube. (YouTube/BBC News Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peristiwa sejarah Gerakan 30 September 1965 (G30S) merupakan peristiwa kelam bangsa Indonesia.

Saat itu, sejumlah prajurit Tjakrabirawa pimpinan Letkol Untung menculik dan membunuh enam jenderal dan seorang perwira menengah Angkatan Darat.

Jenazah jenderal-jenderal itu kemudian ditemukan di sebuah sumur di Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Sejak saat itulah, PKI menjadi pihak yang disalahkan atas terbunuhnya 7 jenderal TNI tersebut. Imbasnya, pertumpahan darah terjadi di mana-mana hingga anak cucu PKI dicap sebagai pewaris dosa sosial.

Dalam sebuah liputan dari BBC News Indonesia yang diunggah di kanal YouTube, dua sudut pandang tentang sejarah 65 disajikan.

Tangkapan layar video YouTube. (YouTube/BBC News Indonesia)
Tangkapan layar video YouTube. (YouTube/BBC News Indonesia)

Komedian Fico Fachriza yang tak lain cucu dari Murad Aidit, (adik kandung DN Aidit) berkisah tentang pengalamannya sebagai seseorang yang kerap tersudutkan karena embel-embel PKI.

Sementara Sifra Panggabean dan Samuel Panggabean, cucu Mayor Jenderal (Anumerta) DI Pandjaitan, berbicara dalam kapasitasnya sebagai cucu salah satu jenderal yang gugur.

"Sempat ada masa di mana kalau belajar sejatah, pembahasannya soal PKI isinya debat-debat saya dengan wali kelas saya saja," kata Fico seperti dikutip Suara.com, Rabu (30/09/2020).

Menurut Fico, sejarah yang ia ketahui berbeda dari sejarah yang dipahami oleh masyarakat luas pada umumnya.

Baca Juga: Sejarah Hari Kesaktian Pancasila yang Diperingati 1 Oktober

Ia pernah mendapat pemaparan sejarah dari kakeknya langsung di mana saat itu, banyak kejadian-kejadian kejam yang mengiris hati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI