Kasus Covid-19 Meroket, New York Denda Warga yang Bandel Tak Pakai Masker

Rabu, 30 September 2020 | 13:18 WIB
Kasus Covid-19 Meroket, New York Denda Warga yang Bandel Tak Pakai Masker
Hari perawat internasional di New York.(Anadolu Agency)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - New York akan memberlakukan hukuman denda kepada masyarakat yang tidak mau mengenakan masker saat kota tersebut mengalami lonjakan kasus Covid-19.

Menyadur CBS News, Rabu (30/9/2020) Walikota Kota New York Bill de Blasio mengatakan pada hari Selasa bahwa siapa pun yang tidak mengenakan masker wajah akan diberi masker gratis, dan siapa pun yang menolak untuk mematuhi akan didenda.

"Tujuan kami tentu saja adalah memberikan masker gratis kepada semua orang dan meminta mereka untuk memakainya," kata De Blasio.

"Kami tidak ingin mendenda orang. Jika harus, kami akan melakukannya. Dan itu akan dimulai dalam skala besar hari ini." sambungnya.

Baca Juga: Bicara soal Pilpres AS, Harry dan Meghan Langgar Kesepakatan dengan Ratu?

De Blasio mengatakan tingkat tes positif naik menjadi 3,25%, dengan rata-rata dalam tujuh hari terakhir adalah 1,38%.

Pemerintah kota telah mengatakan sekolah umum akan ditutup jika rata-rata kasus naik di atas 3% dalam tujuh hari.

Menurut Walikota, delapan daerah di Brooklyn dan Queens menjadi penyebab lonjakan tersebut. Mereka adalah Gravesend / Homecrest (tingkat kepositifan 6,72%), Midwood (5,53%), Kew Gardens (3,61%), Edgemere / Far Rockaway (3,98%), Borough Park (5,26%), Bensonhurst / Mapleton (5,15%), Gerritsen Pantai / Homecrest / Sheepshead Bay (4,05%), Flatlands / Midwood (4,08%).

"Ini adalah titik perubahan. Kami harus mengambil tindakan lebih banyak pada saat ini, dan tindakan yang lebih serius," kata de Blasio, menurut CBS New York.

"Kami akan meningkatkannya setiap hari, tergantung pada apa yang kami lihat di lapangan dan hasil tes yang kami dapatkan." sambungnya.

Baca Juga: Konflik Azerbaijan vs Armenia, Kim Kardhasian Dukung Negara Ayahnya

Dia memperingatkan tentang langkah tambahan jika tidak ada kemajuan yang terlihat dengan cepat. "Jika perlu, kami harus melarang pertemuan, kecuali untuk pertemuan yang sangat kecil. Jika perlu, kami harus menutup bisnis yang tidak penting. Tidak ada yang mau hal itu terjadi jika dapat dihindari." jelas De Blasio.

"Ini adalah situasi yang sangat serius, dan kami harus memiliki rencana," katanya.

Pernyataan De Blasio datang ketika anak-anak di seluruh kota kembali ke sekolah untuk belajar secara langsung.

Sejak Maret, para siswa tidak menginjakkan kaki di gedung sekolah karena pandemi virus corona, yang melanda Kota New York awal tahun ini.

Dikutip dari The Guardian, lebih dari 7 juta orang telah terinfeksi Covid-19 di Amerika Serikat dan lebih dari 200.000 telah meninggal.

Menurut Universitas Johns Hopkins, negara bagian New York telah mencatat lebih dari 450.000 kasus dan lebih dari 25.000 kematian.

Aturan baru tentang masker meluas ke seluruh kota dan menggemakan kebijakan yang diberlakukan bulan ini oleh Otoritas Transportasi Metropolitan, yang dikendalikan oleh Gubernur New York, Andrew Cuomo.

Di bawah kebijakannya, warga yang menolak mengenakan masker di angkutan umum seperti bus, kereta api, dan sistem kereta bawah tanah akan dikenai denda 50 dolar atau sekitar Rp 744.000.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI