Istana Jawab Kecurigaan Dokter Tirta Pandemi Ditunggangi Politik

Rabu, 30 September 2020 | 06:40 WIB
Istana Jawab Kecurigaan Dokter Tirta Pandemi Ditunggangi Politik
Dokter Tirta [YouTube/Deddy Corbuzier]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian, mengatakan pemerintah pusat dan daerah serta berbagai elemen masyarakat sekarang ini sedang bekerjasama menangani pandemi Covid-19.

"Nggak ada, sekarang satu padu semuanya untuk menangani Covid-19, nggak ada kepentingan. Semua kepentingan guna menurunkan angka positif harian nggak ada kepentingan lain kecuali itu," ujar Donny kepada Suara.com, Selasa (29/9/2020).

Jurnalis Suara.com menghubungi Donny untuk meminta tanggapan mengenai pernyataan influencer Tirta Mandira Hudhi atau di media sosial dikenal dengan sebagai dokter Tirta yang menyebut pandemi ditunggangi kepentingan politik ketika diskusi di channel YouTube Deddy Corbuzier, Selasa (29/9/2020).

Donny berharap kepada semua pihak untuk memiliki visi yang sama yaitu menekan angka kasus Covid-19.

Baca Juga: Mau Ikut Pilpres 2024, Dokter Tirta: Pejabat Boleh Pansos Kenapa Aku Tidak?

Pemerintah pusat dan daerah, kata Donny, memiliki kepentingan yang sama untuk menyelamatkan masyarakat dari dampak pandemi.

"Semuanya sekarang satu semangat satu tekad untuk mengatasi Covid-19. Jadi tidak ada kepentingan politik apa, kecuali kepentingan kita menyelamatkan kita semua dari Covid," katanya.

Di channel YouTube Deddy Corbuzier, Tirta mengatakan pandemi virus corona ditunggangi kepentingan politik. Pendapat tersebut, antara lain didasari oleh sejumlah indikasi.

Tirta merasa ada yang janggal dengan penyelenggarakan pilkada serentak yang akan tetap berlangsung pada 9 Desember, di tengah pandemi. Padahal, berbagai kegiatan masyarakat sudah dihentikan. 

"Berarti ada tanda tanya di dalam Covid-19 ini?" kata Deddy Corbuzier membuka pembicaraan.

Baca Juga: Kemana Terawan, Istana: Kita Maklumi, Beliau Sekarang Sibuk

"Betul. Tanda tanyanya adalah aku sudah berstatement bahwa Covid-19 ini dipengaruhi oleh politik dong, kebijakan politis, jelas," kata Tirta.

"Lucu, orang beribadah nggak boleh, orang sekolah nggak boleh, kok pilkada boleh?" dia menambahkan.

Menurut Tirta jika pilkada diundur -- seperti desakan banyak kalangan -- terdapat beberapa pihak yang merasa dirugikan.

"Terlepas dari politik, aku jawab kenapa pilkada itu jadi kontroversi jadi gini, kalau pilkada itu diundur, ini akan memperlama masa petahana ternyata. Nah yang nyalon ini nggak terima kalau petahana lama. Jadi kalau ini diundur pilkada itu akan beruntun," kata dia.

"Ini menurut siapa? Menurut lo?" kata Deddy Corbuzier.

"Saya secara pribadi. Kalau pilkada diundur itu beberapa orang akan menganggap akan mempengaruhi sistematika pada yang lain karena petahana akan semakin lama," Tirta menjawab.

"Di sisi lain, orang yang ngepush pilkada harus dijalankan, dia pengin saingan sama petahana supaya cepat diganti, cepat beres aja," katanya.

Padahal, kata dia, pengunduran pilkada tidak akan banyak berdampak. Menurut dia, akan lebih baik jika anggaran penyelenggaraan pilkada dialihkan untuk membantu masyarakat miskin yang terkena dampak pandemi.

"Nah kalau saya sebagai nakes, nggak urgent. Aku terlepas dari politik terserah lah buzer mau berantem atau orang-orang berantem, partai politik mau berantem, itu hak mereka, freedom of speech," katanya.

"Kalau saya sebagai relawan di lapangan, rakyat jelata, ini kan anggaran pilkada bisa dialihkan untuk orang miskin yang terdampak Covid-19 secara langsung," Tirta menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI