Acara Gatot Dkk Ditolak, Din Syamsuddin: KAMI Balas Pakai Senyuman, Tapi...

Selasa, 29 September 2020 | 18:03 WIB
Acara Gatot Dkk Ditolak, Din Syamsuddin: KAMI Balas Pakai Senyuman, Tapi...
Muhammad Sirajuddin Syamsuddin atau Din Syamsuddin. (suara.com/Dwi Bowo Raharjo).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Inisiator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Muhammad Sirojuddin Syamsuddin buka suara terkait adanya penolakan yang dilakukan beragam organisasi masyarakat terhadap acaranya yang digelar di Surabaya pada Senin (28/9/2020).

Meski menjawab penolakan itu dengan senyuman, pria yang akrab disapa Din mengaku pihak tidak tinggal diam apabila ada tindakan serupa yang melampaui batas.

Din mengatakan sebagai gerakan kaum cerdik yang mengedepankan akal pikiran, ia meminta pendukung KAMI untuk membalasnya dengan senyuman. Pasalnya, menurut ia para kelompok penentang itu belum memahami jati diri dan misi KAMI.

"Sebagai gerakan kaum cerdik pandai yang mengedepankan akal pikiran, pendukung KAMI dianjurkan untuk menyambut penolakan dan ujaran kebencian dengan senyuman," kata Din dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/9/2020).

Baca Juga: Din Syamsuddin Curiga Kelompok Penentang KAMI di Surabaya Dibiayai

Din juga mengklaim kalau pengikut KAMI yang berada di seluruh wilayah di Indonesia serta mancanegara telah memaafkan mereka yang sinis dan benci.

Akan tetapi, ia menegaskan kalau pihak tidak bakal diam apabila ada yang melakukan tindakan melanggar hukum.

"Namun yang pasti jika ada pihak lain yang melampaui batas dan melanggar hukum, KAMI tidak segan-segan untuk memprosesnya ke jalur hukum, demi tegaknya negara hukum," ujarnya.

Ditolak di Surabaya

Sebelumnya, sejumlah organisasi kemasyarakatan di Kota Surabaya menggelar aksi bersama menolak rencana silaturahmi dan deklarasi KAMI di Surabaya, Senin (28/9/2020) kemarin.

Baca Juga: Acara KAMI Ditolak di Surabaya, Din Syamsuddin: Masih Ada Kelompok Radikal

Mereka juga mendukung kepolisian membubarkan acara tersebut. Seperti dikatakan Ketua Jaringan Masyarakat Melek Politik (JMMP) Kota Surabaya, Ismail Busro. Menurutnya, langkah Polda Jatim dalam membubarkan deklarasi KAMI sangat tepat.

Sebab selain membahayakan warga terkait penyebaran Covid-19 juga gerakan itu memanfaatkan kondisi yang lagi prihatin melawan wabah dengan misi politis.

"Lebih baik monggo bareng-bareng melawan Covid-19. Kalau mau nyapres nanti 2024, itupun kalau ada partai yang mau mengusung dan rakyat mendukung. Sabar jenderal, Jatim dan Surabaya tidak mudah untuk diprovokasi politik," katanya.

Kemudian Forum Komunikasi Kiai Kampung Indonesia (FK3I). Ketua FK3I, Gus Maftuh sangat mendukung pembubaran deklarasi KAMI di Surabaya.

Di samping pemberitahuan tempat yang tidak valid, kegiatan KAMI hanya gerakan politik yang berkedok moral dilakukan oleh segelintir orang yang mengaku sebagai tokoh nasional.

Gus Maftuh juga meyakini gerakan KAMI adalah gerakan yang kental dengan nuansa politik. "Mereka hanya ingin mencari panggung, gerakan yang sakit hati atau tidak puas atas kekalahan Pilpres 2019 kemarin," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI