Kasus Covid-19 Turun, Warga Kenya Boleh Minum Bir Lagi, Sekolah Tetap Tutup

Selasa, 29 September 2020 | 17:09 WIB
Kasus Covid-19 Turun, Warga Kenya Boleh Minum Bir Lagi, Sekolah Tetap Tutup
Ilustrasi botol bir. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Kenya melonggarkan pembatasan virus corona dengan mengizinkan penjualan alkohol dan pembukaan bar kembali, merespon menurunnya jumlah kasus infeksi.

Menyadur BBC, Selasa (29/9/2020), Kenya telah menutup pintu bar sejak enam bulan lalu untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

Presiden Kenya Uhuru Kenyatta mengumumkan pub di seantero negara boleh dibuka kembali pada Selasa (29/9), namun dengan jam buka terbatas.

Pub boleh beroperasi dengan pembatasan jumlah pembeli dan harus ditutup pada pulul 22.00 malam.

Baca Juga: Meski Punya Penyakit Kronis, Gaya Hidup Sehat Buat Umur Lebih Panjang

Sementara, Kenyatta menyatakan gedung-gedung sekolah masih akan ditutup, menyebut keamanan murid harus menjadi prioritas.

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)

Keputusan ini diambil dengan menurunnya tingkat infeksi virus corona di Kenya dalam beberapa pekan terakhir. Per Senin (28/9). negara ini mencatatkan 53 kasus baru.

Kendati berhasil turun, presiden meminta warga untuk tidak lengah dan terus waspada, menaati protokol pencegahan.

"Yang paling rentan dan rapuh adalah pada saat di mana kami pikir kami menang," ujar Kenyatta.

Penutupan sekolah pada Maret merupakan bagian dari serangkaian dari tindakan penguncian. Negara ini mengatakan tahun ajaran baru akan dihapuskan dan kegiatan belajar mengajar di kelas dimulai kembali pada awal 2021.

Baca Juga: Kecuali Turis, Jepang akan Izinkan Lebih Banyak Orang Asing Masuk

Kendati demikian, perintah dari kementerian pendidikan menyatakan guru mulai bekerja pada Senin (28), yang belakangan membuat orang percaya tahun ajaran baru akan dimulai kembali.

Tindakan ini membuat banyak sekolah swasta berjuang untuk bertahan hidup tanpa pendapatan dari biaya murid, yang membuat mereka mencoba mencari sumber pendapatan alternatif.

Enam bulan lalu, pemerintah bereaksi cepat terhadap datangnya wabah Covid-19 dengan memberlakukan jam malam, imbauan untuk tinggal di rumah, dam pembatasan perjalanan di beberapa negara bagian.

Negara mulai membatasi peredaran alkohol ketika menutup pub pada Maret. Restoran awalnya masih diperbolehkan menjual minuman keras hingga dilarang pada Juli.

Berdasarkan Worldometers, Selasa (29/9), Kenya mencatatkan 38.168 kasus virus corona dengan 700 kematian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI