Suara.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melimpahkan penahanan tersangka Nurhadi dan Rezky Herbiyono serta barang bukti ke jaksa penuntut umum setelah berkas keduanya dinyatakan lengkap, Selasa (29/9/2020).
Dengan demikian, bekas Sekretaris Mahkamah Agung (MA) dan menantunya akan segera menjalani persidangan.
"Hari ini, tim Penyidik KPK melaksanakan tahap II penyerahan tersangka dan barang bukti. Tersangka atau terdakwa NHD (Nurhadi) dan RHE (Rezky Herboyono) kepada tim JPU KPK," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, dikonfirmasi, Selasa (29/9/2020).
Dalam pelimpahan tahap dua ini, penahanan Nurhadi dan menantunya itu menjadi tanggung jawab JPU dari KPK. Tersangka Nurhadi ditahan di rumah tahanan cabang KPK Lama C-1. Sedangkan Rezky ditahan di Rutan KPK Cabang K-4 Gedung Merah Putih.
Baca Juga: Telisik Aset Kebun Sawit Nurhadi, KPK Periksa Sekretaris PT Agama Medan
"Penahanan selanjutnya menjadi kewenangan JPU selama 20 hari terhitung mulai tanggal 29 September 2020 sampai dengan 18 Oktober 2020," kata Ali
Ali menyebut JPU dari KPK akan menyusun berkas dakwaan kedua tersangka selama 14 hari ke depan sebelum sidang perdana digelar. Nurhadi dan Rezky akan disidangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
"Selama proses penyidikan, lebih kurang 167 saksi yang telah diperiksa oleh penyidik KPK," tutup Ali.
Nurhadi dan menantunya, Rezky diduga bersekongkol dalam kasus suap dan gratifikasi perkara di MA sejak tahun 2011-2016 yang nilainya mencapai Rp 46 miliar.
Sebelum ditangkap, Nurhadi dan Rezky sempat lama menjadi buronan KPK sejak 13 Februari 2020 lalu. Namun, pelarian Rezky dan Nurhadi akhirnya terhenti setelah tertangkap penyidik antirasuah di sebuah rumah di kawasan Simprug, Jakarta Selatan, Senin (1/6/2020) malam.
Sementara Hiendra Soenjoto, kekinian masih dinyatakan buron oleh KPK.
Baca Juga: Sudah Ditangani KPK, MA Tolak Bikin Tim Investigasi Skandal Suap Nurhadi
Dalam penangkapan tersebut. KPK sempat membawa istri Nurhadi, Tin Zuraida untuk diperiksa perihal kasus yang menjerat suami dan menantunya.
KPK juga telah menyita sejumlah aset milik Nurhadi seperti mobil, tas mewah, dokumen, dan uang.