Khawatir Resesi, Denny Siregar: Demi Ekonomi Pilkada Harus Dilangsungkan

Selasa, 29 September 2020 | 14:46 WIB
Khawatir Resesi, Denny Siregar: Demi Ekonomi Pilkada Harus Dilangsungkan
Penulis dan pegiat media sosial,Denny Siregar (instagram/@dennysirregar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penulis dan pegiat media sosial Denny Siregar, menyampaikan pandangannya terhadap situasi Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

Melalui akun Facebook-nya, Denny Siregar membuat sebuah tulisan yang diberi judul "NGERINYA TSUNAMI RESESI EKONOMI", Minggu (27/09/2020).

"Yang mengerikan dari tsunami pandemi ini adalah berhentinya ekonomi," kata Denny tegas mengawali tulisannya.

Menurutnya, ekonomi dalam sebuah negara layaknya darah yang harus terus mengalir di dalam tubuh.

Baca Juga: Masuk Masa Kampanye, Bawaslu Awasi Ketat Kegiatan Anggota DPR di Masyarakat

Apabila darah tidak mengalir lancar atau berkurang atau bahkan berhenti, lanjut dia, maka organ di dalam tubuh akan mati.

Tangkapan layar opini Denny Siregar. (Facebook/Denny Siregar)
Tangkapan layar opini Denny Siregar. (Facebook/Denny Siregar)

Oleh sebab itu, negara bisa hancur karena chaos dan kudeta demi kudeta yang akan terjadi.

Denny kemudian mengupas problematika ekonomi di berbagai negara yang harus mati-matian menjaga keberlangsungan ekonomi mereka.

"Ketika orang di rumah saja, maka mereka tidak akan belanja keluar. Tingkat konsumsi kita anjlok. Karena gak ada yang belanja, maka produksi barang turun," imbuh Denny.

"Karena produksi turun, maka pabrik hentikan produksi dan ribuan pegawainya dipecat. Pegawai-pegawai yang dipecat itu gak punya uang untuk belanja, konsumsi makin anjlok. Produksi makin turun dan pabrik tutup. Investasi kabur dari Indonesia. Seperti lingkaran setan akhirnya," sambungnya.

Baca Juga: Masa Kampanye Pilkada, Ketua Bawaslu Bukittinggi Positif Covid-19

Denny pun mencontohkan perusahaan otomotif seperti Renault Perancis yang sudah memPHK 15rb karyawan, serta BMW Jerman yang sudah memPHK 5rb karyawannya.

"Karena itulah, ada rencana pemerintah Indonesia utk memotong pajak mobil baru. Dengan potongan pajak, maka harga mobil baru akan jadi lebih murah. Karena harga murah, masyarakat akan beli. Dengan begitu, produksi mobil terjaga. Ribuan pegawai pabrik mobil tidak akan dipecat. Pabrik bisa operasi," urai Denny lagi.

Terkait dengan Pilkada 2020 yang diprotes banyak kalangan, Denny dengan tegas mengatakan agar pesta demokrasi tersebut terus dilangsungkan karena jika dibatalkan, resikonya lebih besar.

"Mirip Pilkada. Demi ekonomi, pilkada harus dilangsungkan. Karena ada 270 daerah yang memilih dan disana ada ekonomi berputar di daerah senilai 10 triliun rupiah," tegas Denny.

Ia menambahkan, tidak sepantasnya pemerintah dituding hanya mementingkan ekonomi daripada kesehatan. Sebab menurutnya, apabila ekonomi sakit, perut lapar juga tangisan anak menangis kencang, itu bisa membuat seorang bapak turun ke jalan.

"Dan ratusan ribu bapak yang gelap mata, bisa membuat negara terbakar," ucapnya lagi.

Atas opininya itu, kolom komentar Denny Siregar langsung disambut oleh pandangan warganet yang terpantik.

"Saya setuju kalau pajak 0% biar rakyat menengah ke bawah supaya bisa beli mobil, sebab kita sudah merdeka lebih lama dari Malaysia, masih kalah dengan Malaysia, rakyat Malaysia setiap satu orang punya mobil satu,sedang rakyat kita sekarang kelasnya dalam setiap orang baru sepeda motor, mudah-mudahan kalau pajak mobil 0% biar rakyat Indonesia nantinya bisa punya mobil semua bisa menyamai rakyat Malaysia," sahut pemilik akun Budy ****

"Indonesia resesi, mungkin produksi akan tidak berjalan dengan baik, tapi bisnis kesehatan sekarang lagi naik daun. Dan yang dahsyatnya 1 orang pasien sakit parah apa tidak di bandrol puluhan juta dengan klaim kolorna. Mudah-mudahan Indonesia cepat membaik dengan patuhi protokol kesehatan, karna biaya kesehatan sekarang lebih mahal ketimbang mobil," kata warganet lainnya Dwi Hendro ***

Selengkapnya di sini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI