Suara.com - Anggota Komisi III DPR, Habiburokhman meminta polisi memberikan klarifikasi atas aksi pembubaran paksa terhadap acara Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) organisasi bentukan mantan Panglima Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo di Surabaya, kemarin.
Politikus Gerindra ini memandang, seharusnya pertemuan seperti agenda KAMI tidak perlu sampai dibubarkan apabila memang pelaksanaannya memenuhi protokol kesehatan. Karena itu ia meminta polisi mengklarifikasi alasan pembubaran lantaran protokol Covid-19.
"Karena itu kan di Surabaya sama di Jakarta kan beda. Kalau di Jakarta jelas PSBB, PSBB kan di Pergub-nya lima orang enggak boleh. Kalau di sana saya pikir pertemuan yang diselenggarakan dengan memenuhi protokol Covid mau pertemuan politik atau bukan ya gak ada masalah," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (29/9/2020).
Habiburokhman mengatakan apabila memang pembubaran dilakukan dengan alasan protokol Covid-19, maka tindakan serupa seharusnya dilakukan juga terhadap ratusan pendemo yang menolak agenda KAMI. Mengingat, kata Habiburokhman, kegiatan demo juga melibatkan banyak orang.
Baca Juga: Refly Harun: Pembubaran Deklarasi KAMI Menunjukkan yang Berseberangan Takut
"Lalu fungsi intelijennya juga perlu dipertajam, misalnya ada demo. Demo itu kan justru lebih banyak orangnya," kata Habiburokhman.
"Jadi saran saya kita jangan membuat kesalahan-kesalahan yang gak perlu, yang akhirnya timbul dugaan-dugaan atau spekulasi macam-macam bahwa KAMI akan digembosi dan lain sebagainya. Harusnya ditanggapi dengan biasa saja," ujarnya.
Dibubarkan Polisi
Polisi membubarkan paksa acara KAMI yang bertemakan Anti Kebangkitan Komunis. Bahkan pembubaran itu dilakukan saat Gatot Nurmantyo sedang berpidato.
Pembubaran itu beredar di video berdurasi 50 detik yang beredar di grup-grup WhatsApp dan media sosial.
Baca Juga: Polisi Bubarkan Acara KAMI di Surabaya, Fadli Zon: Persekusi Demokrasi
Dalam video ini nampak seorang anggota Kepolisian Daerah Jawa Timur yang diketahui Wadir Intel Polda Jatim AKBP Iwan Surya Ananta berkemeja putih membubarkan acara KAMI saat Purnawirawan Gatoto Nurmatyo sedang berpidato.
Iwan naik ke podium tepat saat Gatot sedang akan berpidato.
Iwan segera memberi pengumuman kepada massa KAMI kalau di luar gedung sedang ada demo.
Gatot nampak koperatif. Dia segera menghentikan pidatonya dan mohon undur diri sambil menutup pidatonya.
Pidato Gatot juga tidak sampai tuntas dan selesai.
"Saya katakan, kami ini adalah organinsasi konstitusional. Kalau dibubarkan, marilah kita bubar. Beliau petugas, ada perintah. Kita sama-sama junjung tinggi apa yang dilaksanakan. Saya minta maaf sehingga ada demo di depan," kata Gatot saat Iwan naik ke podium.
Ditolak Warga
Ratusan warga yang mengatasnamakan ‘Surabaya Adalah Kita’ melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Juang 45, Jalan Mayjen Sungkono Surabaya, Senin (28/9/2020).
Aksi tersebut bersamaan dengan agenda Silaturrahim Akbar Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Jawa Timur dengan tema acara 'Mengantisipasi Bangkitnya Komunisme Gaya.
Dalam acara itu rencananya dihadiri eks Panglima TNI Jenderal TNI Purn Gatot Nurmantyo, Prof Din Syamsudin dan Prof Rochmat Wahab sebagai narasumber.
Kapolsek Sawahan AKP Wisnu Setiyawan Kuncoro di lokasi mengatakan bahwa tidak ada acara KAMI Jatim di Gedung Juang 45.
Menurutnya, pihak penyelenggara harusnya memperhatikan kelayakan bangunan.
"Ini kan kegiatan yang mengumpulkan massa harusnya diperhitungkan bagaimana protokol kesehatannya. Acara ini juga tidak ada izin," katanya.