Suara.com - Kim Kardashian menyerukan upaya internasional untuk menjaga perdamaian setelah melihat konflik perbatasan antara Armenia dan Azerbaijan pecah yang menewaskan puluhan jiwa.
Menyadur The Sun, Selasa (29/9/2020) artis yang juga keturunan Armenia tersebut mengutuk serangan tanpa alasan setelah militer Azeri melancarkan serangan dengan helikopter tempur kemarin.
Sebanyak 30 orang dilaporkan tewas pada Senin (28/9) dalam pertempuran sengit selama bertahun-tahun di wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan.
Wilayah tersebut, juga dikenal sebagai Artsakh, secara internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi dikendalikan oleh etnis Armenia.
Baca Juga: Armenia Bombardir Azerbaijan, Presiden Aliyev: Para Korban Adalah Syuhada
Turki dituduh mengirim jet tempur F-16 dan tentara bayaran untuk membantu sekutu Azeri karena pertempuran mengancam akan meningkat menjadi perang.
Melalui akun Twitternya, istri dari Kanye West tersebut bekicau: "Tolong bagikan berita Armenia di #Arstakh telah diserang. Kami berdoa agar para pria & wanita pemberani mempertaruhkan nyawa mereka untuk melindungi Artsakh & #Armenia."
Dia menambahkan: "Berita itu menyesatkan & ini bukan 'bentrokan'. Armenia telah menjadi korban serangan tak beralasan oleh Azerbaijan & kampanye disinformasi yang dapat diprediksi yang menyertai mereka.
"Kami membutuhkan pengamat internasional untuk menyelidiki & menyerukan tindakan politik dan diplomatik internasional untuk mencegah eskalasi & tragedi yang tidak perlu." tulis Kim.
Model seksi tersebut juga meminta 67 juta pengikutnya untuk menghubungi senator dan anggota kongres untuk menuntut Amerika Serikat menghentikan bantuan militer ke Azerbaijan yang kaya minyak.
Baca Juga: 16 Tentara Tewas dalam Konflik Azerbaijan-Armenia di Nagorno-Karabakh
Ayah Kim yakni Robert Kardashian - seorang pengacara yang mewakili OJ Simpson - berasal dari keluarga imigran Armenia yang pindah ke AS.
Armenia mendeklarasikan darurat militer dan memobilisasi semua pria dewasa untuk berjuang setelah menuduh Azerbaijan melakukan provokasi tanpa alasan pada Minggu pagi.
Dilaporkan 16 tentara tewas dan 100 terluka dan warga sipil juga terluka dalam baku tembak Minggu (27/8). Pasukan Armenia mengklaim telah menembak jatuh tujuh helikopter Azeri dan 15 drone serta menghancurkan 13 tank.
Azerbaijan menyalahkan Armenia yang memulai pertempuran. Mereka mengklaim penembakan di perbatasan menewaskan enam warga sipil Azeri.
Pihaknya Azeri kemudian melancarkan "serangan balasan yang diperlukan" dan telah "membebaskan" sebagian wilayahnya yang dikuasai oleh Armenia.