Suara.com - Kepada kalangan yang selalu menganggap kebijakan Presiden Joko Widodo buruk, politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul memberi mereka peringatan.
Peringatan Ruhut disampaikan dengan satire. Dia mengunggah sebuah video seorang penyanyi yang pada organ mulut sudah diedit sedemikian rupa.
"Yang suka ngebacot nyinyir sama pemerintahan Pak Joko Widodo hati-hati mulutnya sebentar lagi bisa dower seperti muncung penyanyi ini, mulutmu harimaumu ya," kata Ruhut.
Ruhut mengajak mereka untuk berhenti dan berbuat sesuatu yang positif dengan membantu pemerintah mencegah penyebaran virus corona daripada nyinyir melulu.
Baca Juga: Amien Rais Luncurkan Buku Jokowi Mundur atau Terus: Saya Tidak Mengada-ada
"Sudahlah, bantu memerangi virus corona dan lakukan protokol kesehatan dengan disiplin," kata Ruhut.
Ruhut merupakan salah satu tim pemenangan Jokowi di pemilu presiden dan wakil presiden tahun 2019. Melalui media sosial, dia menghadapi ejekan-ejekan yang dialamatkan kepada Jokowi dan kebijakan yang dibuat, terutama menyangkut pencegahan Covid-19. Ruhut menekankan langkah yang dilakukan pemerintah perlu dukungan dari masyarakat supaya benar-benar berhasil.
Pernyataan Ruhut dan tautan video yang diposting ke media sosial mendapatkan reaksi dari netizen. Sejumlah netizen mendukung Ruhut. Sebagian netizen lagi mencandainya. "Makin malam makin korslet ya bang?" kata @meselianne.
Di berbagai kesempatan, Jokowi menegaskan bagi pemerintah, kesehatan rakyat dan keselamatan umat adalah prioritas yang utama.
“Bagi yang sehat kita jaga, kita lindungi agar tidak terpapar, bagi yang sudah terpapar kita berupaya segera untuk bisa kita sembuhkan,” kata Jokowi ketika memberikan sambutan pada acara pembukaan Muktamar IV Parmusi secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (26/9/2020).
Baca Juga: Amien Rais Beri Pilihan ke Jokowi Lewat Buku Baru: Mundur atau Terus
Menurut Jokowi, per 25 September angka kesembuhan mencapai 196.000 orang, dengan tingkat kesembuhan 73,5 persen yang ini semakin meningkat dan akan terus ditingkatkan. “Angka kematian juga terus akan kita tekan. Jumlah kasus harian kita turunkan dan terus akan kita tekan agar kurvanya bisa segera melandai,” kata dia.
Semuanya, kata Jokowi, memerlukan kekompakan bersama karena persoalan ini terlalu besar untuk diselesaikan sendirian oleh pemerintah.
“Kita harus bersatu, kita harus satu tekad, satu semangat, satu barisan dalam menghadapi situasi yang sulit ini,” kata Presiden.
Kepala Negara berharap seluruh kader Parmusi di penjuru tanah air bergandengan tangan dengan seluruh elemen bangsa yang lain menjadi garda terdepan untuk menjaga diri sendiri, melindungi kesehatan umat, dan keselamatan rakyat bangsa dan negara sehingga Indonesia bisa segera pulih serta bangkit kembali.
Dalam mencegah penyebaran Covid-19, menurut Presiden, tidak ada jalan lain kecuali berdisiplin menjalankan protokol kesehatan, disiplin menjalankan kebiasaan-kebiasaan baru yang aman dari Covid-19, saat di dalam rumah, di lingkungan keluarga, maupun ketika di luar rumah.
“Karena itu, saya mau mengajak untuk bersama-sama kita menjaga pola hidup bersih dan sehat sebagaimana diajarkan Islam, mengikuti protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan sering-sering mencuci tangan, menjaga wudu, menghindari kerumunan, termasuk tidak menyelenggarakan kegiatan yang mengumpulkan orang banyak, termasuk hari ini melaksanakan muktamar secara virtual,” kata Jokowi.